Network
PR TASIKMALAYA - Muannas Alaidid menyarankan Novel Baswedan untuk hapus cuitan di Twitter pribadinya soal kasus wafatnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni.
Pernyataan Novel Baswedan soal wafatnya Ustaz Maaher ini, dinilai Muannas Alaidid bisa menyebarkan berita hoaks.
Bahkan Muannas Alaidid dengan tegas menyebut bahwa Novel Baswedan juga bukan penyidik yang menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Sebut FPI dan HTI Jatuh, Ferdinand Hutahaean: Akhirnya Tumbang karena ‘Buzzer Kebenaran’
Permintaan Muannas Alaididi ini disampaikan dalam cuitan Twitter @muannas_alaidid pada Kamis, 11 Februari 2021.
“Twit ini sebaiknya dihapus, jangan sampai anda dianggap menyebarkan hoax,” tulis Muannas Alaidid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.
“Apalagi anda bukan penyidiknya yang menangani kasusnya,“ tambahnya.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai bahwa Novel Baswedan juga salah dalam melihat kasus Ustaz Maaher hingga akhirnya ditangkap dan ditahan.
Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Program Kampus Mengajar, ada Jaminan Bantuan Uang Kuliah dari LPDP
Muannas Alaidid menegaskan bahwa Ustaz Maaher ditahan bukan atas dasar delik pribadi tapi delik umum terkait ujaran kebencian SARA.
Ustaz Maaher secara kebetulan ditujukan untuk ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang dimuliakan oleh masyarakat.
“Laporan maheer bukan delik pribadi soal penghinaan seperti yang anda tuduhkan melainkan delik umum kebencian sara yang kebetulan dilakukan terhadap ulama NU yang dimuliakan,” ucap Muannas Alaidid.
Muannas Alaidid yang juga pengacara ini sebelumnya meminta Polri untuk menangkap satu orang saja sebagai contoh yang dianggap menyebarkan hoaks atas wafatnya Maaher.
Baca Juga: Tanggapi Aisya Wedding soal ‘Pernikahan di Bawah Umur’, Alissa Wahid: Dugaan Saya Dinikahkan Siri!
“Mesti ada contoh satu aja ditangkap @DivHumas_Polri dalam kasus hoaks kematian Maheer ini, perlu ada efek jera,” kata Muannas Alaidid.***
