#KantongMukidiKempes Trending di Twitter, Akmal Sjafril Ikut Buka Suara soal Dana Wakaf

- 28 Januari 2021, 21:13 WIB
Pendiri Sekolah Pemikiran Islam (SPI), Akmal Sjafril turut buka suara terkait dana wakaf untuk insfrastruktur.*
Pendiri Sekolah Pemikiran Islam (SPI), Akmal Sjafril turut buka suara terkait dana wakaf untuk insfrastruktur.* //Instagram @malakmalakmal

PR TASIKMALAYA – Media sosial Twitter kini tengah ramah dengan tagar #KantongMukidiKempes. Hingga kini, tagar tersebut bahkan berisi 5.758 cuitan.

Cuitan warganet dengan tagar #KantongMukidiKempes diduga berisi sindiran kepada pemerintah, akan ketidak percayaan rakyat pada pengeloaan keuangan pemerintah Indonesia.

“Setelah ngutang, pajak dinaikan, masih kurang juga? Ok, dana haji pake masih kurang juga? Lanjut dana wakaf.

Baca Juga: 41 Tahun Mengabdi, Ishii Masafumi Tiba-tiba Pamit: Teman-teman Indonesia, Jaga Kesehatan

"Paham ga sih dana wakaf itu dananya siapa dan untuk apa. Entah hati nurani mereka digadaikan ke mana?,” tulis akun @ummusholihah17.

Menanggapi hal itu, Akmal Sjafril yang merupakan pendiri Sekolah Pemikiran Islam (SPI), melontarkan cuitan senada dalam akun Twitter pribadinya @malakmalakmal.

“Islam dibilang agama pendatang lah, arogan lah, bertentangan dengan kearifan lokal lah. Eh tapi pas butuh duit solusinya: WAKAF!,” tulis Akmal Sjafril dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Kamis, 28 Januari 2020.

Baca Juga: Kebiasaan Istri Kapolri Jend Pol Listyo Sigit Terungkap, Ferdinand Hutahaean: Maju Terus Bu Kapolri

Akmal Sjafril bahkan menyentil pemerintah yang menjadikan wakaf sebagai solusi. Menurutnya sebaiknya mencari solusi yang khas nusantara.

“Cari solusi yang khas Nusantara lah sono!,” ujarnya.

Sebelumnya, pakar ekonomi Rizal Ramli memberikan komentar senada akan rencana dana wakaf yang digunakan untuk infrastruktur.

Baca Juga: Benarkah Latihan Yoga Mata Baik untuk Kesehatan? Simak Beberapa Fakta ini!

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Sri Mulyani, yang mengatakan bahwa zakat, shodaqoh, infaq, serta wakaf merupakan sektor dana sosial yang memiliki potensi strategis untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Selain itu, sektor dana sosial tersebut dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kemiskinan.

“Ini sebuah instrumen baru yang diterbitkan pemerintah atau Kemenkeu, dimana imbal hasilnya digunakan untuk membiayai berbagai program sosial yaitu saat ini telah terkumpul lebih dari Rp54 miliar,” jelas Sri Mulyani.

Baca Juga: Diduga Terinsiprasi Pembunuhan di Selandia Baru, Remaja Singapura Ditahan Karena Ingin Serang Masjid

Namun Rizal Ramli justru memandang, upaya pemerintah Indonesia untuk menggunakan dana wakaf dinilai sangat kontradiktif, mengingat Islamophobia terus digencarkan.

“Islamphobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu dan memanfaatkan dana umat, wakaf, dan dana haji. Kontradiktif amat sih,” tutur Rizal Ramli.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @malakmalakmal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah