Banjir Terjang 8 Kecamatan di Kota Manado, Tiga Tewas dan Satu Orang Masih Hilang

- 23 Januari 2021, 12:24 WIB
BPBD Manado melaporkan, banjir Manado pada Jumat 22 Januari 2021 siang mengakibatkan delapan kecamatan terdampak
BPBD Manado melaporkan, banjir Manado pada Jumat 22 Januari 2021 siang mengakibatkan delapan kecamatan terdampak /Relawan BPBD Kota Manado
PR TASIKMALAYA - Banjir melanda Kota Manado, Sulawesi Utara terjadi pada Jumat 22 Januari 2021 sekitar pukul 12.00 waktu setempat atau 11.00 WIB.
 
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado, hujan menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut. 
 
Dampak dari hujan deras tersebut, delapan kecamatan yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara terendam banjir pada pukul 21.00 WIB.
 
 
BPBD Kota Manado mencatat, debit air di daerah aliran sungai atau DAS Sawangan dan Tondano meluap akibat dari hujan dengan intensitas yang tinggi.
 
Data dari BPBD Kota Manado menyebut, kedelapan kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting, dan Singkil.
 
Banjir yang terjadi di Kota Manado yang merendam delapan kecamatan dikabarkan memakan korban jiwa, di mana tiga orang tewas dan satu orang dinyatakan hilang.
 
 
Saat ini, BPBD masih melakukan indentifikasi terkait korban yang telah dievakuasi.
 
BPBD juga mencatat mengenai kerugian material yang terjadi di rumah warga yang mengamali dampak terendam dan beberapa titik longsor dengan melakukan jadi cepat dilapangan. 
 
Ketinggian banjir yang merendam delapan kecamatan di Kota Manado tersebut tercatat sekitar 50 sampai 400 cm.
 
 
Merespon bencana banjir yang terjadi di Manado, BPBD Kota Manado melakukan evakuasi warga serta pendataan bersama unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, Basarnas, dan sukarelawan
 
Akibat dari genangan air yang menggenang sejumlah ruas jalan, tim evakuasi terkendala karena terjebak kemacetan sehingga membutuhkan perahu karet serta alat transportasi dalam melakukan evakuasi warga. 
 
Menurut Keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati menyebut, dampak dari banjir membuat listrik masih padam.
 
 
"Kondisi saat ini, listrik di Sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon selular tidak stabil untuk operator tertentu.
 
"BNPB memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat," jelas Raditya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi BNPB. 
 
Terpantau dari info BMKG, beberapa wilayah di Kota Manadi masih berpotensi hujan ringan sampai lebat pada Sabtu, 23 Januari 2021. 
 
 
BNPB juga telah merilis beberapa daftar Kota dan Kabupaten yang berpotensi tergenang banjir di Bulan Januari 2021 di Provinsi Sulawesi Utara dimana salah satunya adalah Kota Manado.  
 
Wilayah administrasi kabupaten dan kota yang  teridentifikasi berpotensi banjir di provinsi ini, antara lain Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan.
 
Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kota Manado dan Minahasa. 
 
 
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Hal tersebut mengingat puncak musim hujan masih berlangsung hingga Februari 2021," ungkapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x