Tengah Bertunangan dengan Dokter, Extra Crew Korban Sriwijaya Air Sedang Dalam Persiapan Pernikahan

- 12 Januari 2021, 11:05 WIB
Extra crew Pesawat Sriwijaya Air Sj 182, Fadly Satrianto yang hilang kontak.
Extra crew Pesawat Sriwijaya Air Sj 182, Fadly Satrianto yang hilang kontak. /Dok.Antara/

PR TASIKMALAYA – Fadly Satrianto merupakan extra crew di pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 182, rute Jakarta-Pontianak yang terjatuh pada hari Sabtu, 9 Januari 2021.

Dikontak di Kota Painan, Sumatera Barat, hari Minggu, 10 Januari 2021, seorang kerabat Fadly dari pihak ayah menyebut bahwa Fadly akan segera melangsungkan pernikahan dengan tunangannya.

"Kami terpukul dengan musibah ini, apalagi Fadly Satrianto telah bertunangan dengan seorang dokter, dan akan segera menikah," ungkap kerabat Fadly yang tidak disebutkan namanya.

 Baca Juga: BMKG Ungkap Gempa yang Guncang Sukabumi dan Cianjur Dipicu Sesar Aktif

Sebagaimana agenda yang telah dibuat, seharusnya Fadly telah melangsungkan akad pernikahan tersebut.

Namun, karena terhambat oleh adanya pandemi Covid-19, acara itu pun terpaksa harus diundur.

Diceritakan bahwa Fadly, yang bertugas sebagai co-pilot maskapai Sriwijaya Air, tidak langsung mendaftar sekolah pilot sebagaimana para pilot dan co-pilot yang lain setelah lulus dari bangku sma.

 Baca Juga: Temui Sri Mulyani, Sandiaga Uno Peroleh Kerjasama Pembiayaan dengan PT Sarana Multi Infrastruktur

"Fadly awalnya sempat mengenyam pendidikan di sebuah universitas, namun akhirnya tertarik mengikuti sekolah pilot," katanya.

Berdasarkan informasi yang tercantum di akun sosial medianya, sebelumya Fadly menempuh pendidikan sarjana di jurusan Hukum Kriminal Universitas Airlangga Kota Surabaya.

Kerabat tersebut mengatakan bahwa Fadly Satrianto adalah putra pamannya, Sumarzen Marzuki, yang menjabat sebagai Ketua Gebu Minang Jawa Timur dengan masa bakti 2019-2024.

 Baca Juga: Soal Dugaan Penumpang Gelap Sriwijaya Air SJ 182, Polri: Nanti Kita Tanya Disdukcapil

"Keluarga besar kami bermukim di Pasar Batang Kapas, Kecamatan Batang Kapas, dan paman kami, Sumarzen telah lama merantau,” kata kerabat Fadly.

“Namun pada beberapa kesempatan juga kerap pulang ke kampung halaman," tambahnya.

Sementara itu, regu penyelam Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, mendapati bagian tubuh yang diduga milik korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

 Baca Juga: Bicara Demokrasi, Fahri Hamzah: Tradisi Kritik Jangan Berhenti, Politisi Jangan Dicurigai

Pada hari Minggu sekira jam 09.40 WIB, bagian tubuh korban didapatkan dari dasar air yang memiliki kedalaman 17-20 meter.

Dikutip dari Antara oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, anggota tubuh itu telah tercampur dengan sejumlah pecahan puing pesawat yang terus ditemukan di dalam air.

"Masih banyak potongan di bawah air," ujar Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa ketika mengangkat pecahan pesawat dari dasar air.

 Baca Juga: Teddy Gunsnaid Nilai SBY Gagal Pimpin Indonesia Selama 10 Tahun, Ossy Dermawan Beberkan Prestasinya

Edy mengungkapkan bahwa Satkopaska menerjunkan sebanyak empat tim untuk membantu melakukan pencarian korban dan serpihan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah