PR TASIKMALAYA - Rektor Universitas Ibnu Khaldun Musni Umar menyoroti aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma.
Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Musni mengaku merasa prihatin dengan aksi blusukan yang dilakukan Risma tersebut.
"Saya prihatin, 1) 10 tahun pimpin Surabaya warga kolong Tol tsb tdk pernah diblusuki apalagi dibereskan. 2) Hari l masuk kerja Mensos sdh blusukan," tulis Musni.
Baca Juga: Puing Pesawat Temuan Nelayan di Pulau Lancang akan Diselidiki KNKT
Musni menambahkan, Risma seharusnya bisa segera menjalankan apa yang diperintahkan presiden usai ditunjuk menjadi Mensos pengganti Juliari Batubara.
Saya prihatin, 1) 10 tahun pimpin Surabaya warga kolong Tol tsb tdk pernah diblusuki apalagi dibereskan. 2) Hari l masuk kerja Mensos sdh blusukan. Shrsnya Visi Misi Presiden dijabarkan dlm rencana kerja, menata organisasi, melaksanakan, mengawasi. https://t.co/EHfpxJIXdt— Musni Umar (@musniumar) January 7, 2021
"Shrsnya Visi Misi Presiden dijabarkan dlm rencana kerja, menata organisasi, melaksanakan, mengawasi," sambung Musni, 7 Januari 2021.
Menanggapi hal itu, mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir keras pernyataan Musni Umar tersebut.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini: 10 Januari 2021: Hujan dari Pagi hingga Malam Hari
Politisi asal Sumatera Utara tersebut bahkan menyebut, seseorang yang memiliki gelar panjang tidak bisa membuktikan kepintarannya.
"Cuitan ini menjadi bukti bahwa tidak selamanya orang bergelar panjang itu pintar..!! Bahwa memamg kecerdasan, tingkat kemapanan logika.