Risiko Penularan Corona Tinggi, Pemkot Surabaya Larang Penjualan Terompet

- 20 Desember 2020, 17:27 WIB
Perajin terompet.
Perajin terompet. /ARMIN ABDUL JABBAR/"PR"/

PR TASIKMALAYA – Pemerintah Kota Surabaya menghimbau untuk tidak berjualan terompet menjelang perayaan Tahun Baru 2021.

Himbauan itu guna mengantisipasi risiko penularan virus corona dari alat tiup terompat, yang dicoba terlebih dahulu oleh produsen, pedagang, atau pelanggan lain.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut, hal tersebut dikhawatirkan menjadi salah satu sumber penularan Covid-19.

Baca Juga: Rampas Tas Berisi Uang Puluhan Juta, Korban Tendang Begal hingga Tercebur ke Kali

"Saya khawatir, nanti pasti dicoba-coba ditiup (terompet) kemudian ganti, kan risiko penularannya besar sekali,” kata Risma dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Pemkot Surabaya

“Jadi karena itu saya imbau tidak ada yang jualan terompet di Surabaya," tambahnya.

Risma khawatir, droplet yang menempel saat dicoba ditiup saat memilih terompet yang akan dibeli untuk mengecek suaranya, berisiko besar pada anak.

Baca Juga: Viral Video Begal Tercebur ke Kali, Acungkan Golok hingga Akhirnya Ambruk

"Karena saya khawatir itu menularkan ke orang lain, risikonya sangat besar sekali terutama bagi anak-anak kita," sambungnya.

Akan tetapi, jika masyarakat hendak membuat terompet sendiri, hal itu masih diperbolehkan, Risma mengecualikan jika bukan untuk di jual.

"Kalau bikin sendiri monggoh (silahkan). Artinya digunakan sendiri dan tidak dijual," tutur Risma.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Pesepakbola Cristiano Ronaldo Jadi Mualaf?

Pihaknya pun menyatakan bakal melakukan razia penjual terompet di Surabaya. Hal ini semata-mata dilakukan untuk melindungi warga Surabaya dan mencegah penularan Covid-19.

"Pasti kita ada razia, penindakannya sesuai dengan Perda Surabaya tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat," ucap Risma.

Di sisi lain, Risma juga mengajak masyarakat agar dapat melaporkan ke Command Center 122 apabila melihat adanya penjual terompet.

Baca Juga: Diminta Berantas Radikalisme, Ridwan Kamil: NKRI dan Pancasila adalah Jalan Ninja Kami

Baginya, keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal yang utama. Di sisi lain, ia juga tak ingin kasus Covid-19 di Surabaya kembali meningkat.

"Sekali lagi kami mohon kerjasamanya. Kalau kita semakin cepat memutus mata rantai Covid-19, maka kita semakin cepat kembali hidup normal," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemerintah Kota Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah