“Ama Gusdur tuh kasar sekali, butanya, segala macam dipersoalkan,” tuturnya.
Berbeda dengan Gusdur, Rizal Ramli juga menyebutkan kepemimpinan periode Habibie yag juga tidak luput dari kritik. Namun menghadapi kritik tersebut, Habibie justru cuek dan lebih memilih membaca dan menonton media asing.
“Habibie juga, tapi dua pemimpin itu memang demokratis. Kalau habibie cara solusinya dia nggak pernah lihat TV Indonesia, nggak pernah baca Koran Indonesia,” pungkasnya.
Begitu juga dengan Gusdur ketika mendapatkan kritikan. Gusdur justru lebih memilih untuk mengabaikan berbagai kritikan-kritikan pedas yang ditujukan kepadanya.
Baca Juga: Tekan Besaran Bunga, Erick Thohir Ingin UMKM Dapat Bunga Pinjaman Murah
“Kalau Gusdur mah EGP, Emang Gua Pikirin. Kalau bagus kritiknya kita terima,tapi kalau enggak, ya kita cuekin aja, toh yang kuasa pemerintah, justru kebebasan berpikir, untuk berpendapat itu justru akan membuat demokrasi akan lebih bermanfaat,” tandasnya.
Rizal Ramli menambahkan, wadah di mana menjadi tempat untuk berpikir dan bebas berpendapat ketika ditutup justru menunjukan adanya kuasa yang semakin panik.
“Ini menunjukkan yang kuasa semakin panik,” ujarnya.***