PR TASIKMALAYA - Muhammad Ainun Nadjib atau dikenal juga sebagai Cak Nun, kembali menanggapi perihal kasus Habib Rizieq Shihab dengan pihak kepolisisan.
Cak Nun menyebut jika kedua belah pihak sama-sama telah 'mengkafirkan' satu sama lain.
Budayawan tersebut menganggap bahwa polemik sudah sampai ke situasi dan pemetaan politik, di mana semua pihak saling menuding kafir dan munafik.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 13 Desember 2020: Hujan Ringan di Siang Hari
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs CakNun.com, ia menyebut jika kedua belah pihak saling menuding satu sama lain sebagai kafir dan munafik.
"Kafir dan munafik itu yang mana? Kafir dan munafik menurut siapa? Kita masing-masing menuding yang bukan kita itulah yang kafir dan munafik," tulis Cak Nun.
"Kita sudah sampai pada suatu situasi dan pemetaan politik kebangsaan di mana kita saling mengkafirkan dan memunafikkan, bisa dengan bahasa yang berbeda-beda," tambah Cak Nun.
Baca Juga: HRS Jalani Pemeriksaan Setelah Beberapa Kali Mangkir, Kabid Humas: Hak-haknya Sudah Kami Berikan
Dalam tulisannya, Cak Nun beranggapan bahwa pemerintah menganggap Habib Rizieq Shihab pengingkar (kafir) hukum Negara, tokoh palsu yang mengaku Imam Besar Kaum Muslimin Indonesia kata-katanya keras dan kasar.
Selain itu, di sisi lain Habib Rizieq Shihab pun menilai pemerintah sebagai penista nilai-nilai Islam, penguasa penindas rakyat, penuh korupsi dan manipulasi, bergelimang kebohongan dan kedhaliman.