PR TASIKMALAYA – Enam orang pendukung ulama Indonesia Rizieq Shihab tewas dalam baku tembak pada Senin, 7 Desember 2020.
Tewasnya enam orang pendukung Rizieq Shihab tersebut meningkatkan ketegangan antara pihak berwenang dan kelompok Islam di Indonesia.
Kembalinya Rizieq Shihab yang menyerukan ‘Revolusi Akhlak’, sehingga menimbulkan kegelisahan bagi pemerintah Jokowi di tengah masa pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
Baca Juga: Tembak Pengawal HRS, Polisi: Bukti Kepemilikan Senjata Jelas, Penyidik Sudah Kumpulkan Bukti
Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, tentu saja Islam menjadi suatu hal yang sangat penting bagi perpolitikan di Indonesia. Bahkan bisa dipastikan, presiden di Indonesia selalu beragama Islam.
Pergolakan kepada pemimpin non Muslim terlihat jelas tahun 2016, ketika Gubernur DKI Jakarta memandang Islam terlalu mengambil peran dalam perpolitikan.
Selain itu, untuk menarik pemilih yang beragama Islam, Presiden Jokowi bahkan memilih ulama senior Ma'ruf Amin sebagai cawapres pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Dapat SMS dan eKTP Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum? Berikut Cara Pencairan Banpres UMKM Rp2,4 Juta
Bahkan, untuk menetralkan ancaman yang ditimbulkan oleh kaum Islamis, tahun 2019 Jokowi menunjuk mantan Jenderal Prabowo Subianto yang berapi-api sebagai Menteri Pertahanan.