Bantah Keterkaitan BSM Dalam Ekspor Benih Lobster, Adik Prabowo: Masa Coreng Nama Keluarga Demi Uang

- 5 Desember 2020, 08:01 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo memperbaiki posisi masker saat menyampaikan hak jawab atas pemberitaan Majalah Tempo di Jakarta, Jumat (4/12/2020). Hashim dan putrinya, Saraswati Djojohadikusumo membantah terlibat di kasus dugaan suap dalam perizinan ekspor benih lobster yang melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo memperbaiki posisi masker saat menyampaikan hak jawab atas pemberitaan Majalah Tempo di Jakarta, Jumat (4/12/2020). Hashim dan putrinya, Saraswati Djojohadikusumo membantah terlibat di kasus dugaan suap dalam perizinan ekspor benih lobster yang melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj./ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA - Hashim Djojohadikusumo, adik dari Menhan Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, menyangkal jika perusahaannya, yakni PT Bima Sakti Mutiara (BSM), telah turut serta dalam mengekspor benih lobster melalui PT Aero Citra Kargo (ACK). 

Dikutip dari Antara oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Hashim mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mendengar nama PT ACK hingga adanya kasus yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo.

"Bahwa ada perusahaan namanya ACK, saya juga baru tahu Kamis (26 November 2020) lalu setelah pak Edhy ditangkap. Saya baru tahu ada perusahaan izin kargo pemesan namanya ACK atau Aero apa itu, saya juga enggak tahu. Saya baru tahu Kamis lalu," ujar Hashim saat menghadiri jumpa pers pada hari Jumat, 4 Desember 2020, mengenai ekspor bibit lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta.

Baca Juga: Disebut Keliru oleh Adik Prabowo Subianto Soal Larangan Ekspor Benih Lobster, Susi: Luar Biasa!!!!

Hashim juga menegaskan bahwa berita yang menulis tentang keterkaitan PT BSM dengan perusahaan tersebut telah merugikan nama baik keluarga besar Djojohadikusumo.

"Keluarga kami, termasuk Pak Prabowo, tidak ada kaitan dengan perusahaan itu. Dan terus terang saja, kami merasa sangat-sangat dirugikan dengan eksistensi perusahaan itu dan pelaku-pelakunya," terang Hashim.

Ia kemudian menjelaskan latar belakang keluarganya yang wafat dalam perjuangan memerdekakan Republik Indonesia.

Dengan hal tersebut, ia menekankan bahwa ia tidak akan mencemari nama baik keluarganya dengan uang sogok.

Baca Juga: Ungkap Kekecewaan pada Edhy Prabowo, Prabowo Subianto: Angkat Dia Jadi Anak, Tapi ini Balasannya

"Keluarga kami gugur untuk Republik Indonesia. Empat keluarga kami gugur untuk Republik Indonesia. Empat, termasuk dua paman kami. Tanpa pamrih. Tidak dikasih uang mereka gugur untuk Republik Indonesia. Saudara-saudara makanya bisa merasakan, masa kami mau mencoreng nama keluarga kami demi uang begitu. Tidak. Tidak," tegas Hashim.

PT ACK merupakan satu-satunya fasilitator layanan kargo untuk ekspor benih lobster yang kontroversial tersebut. 

Menurut informasi di situs KKP, tercatat 20 perusahaan terkonfirmasi dengan 15 di antaranya telah mengekspor bibit lobster, tak terkecuali PT Bima Sakti Mutiara (BSM).

Sebagai pihak yang bersangkutan dengan PT BSM, Hashim dan kuasa hukumnya Hotman Paris juga menyangkal jika perusahaan tersebut mempunyai izin untuk melakukan ekspor bibit lobster.

Baca Juga: Diberi Keringanan Karena Telah Berusia Lanjut, Djoko Tjandra Dijatuhi Hukuman Dua Tahun Penjara 

Menurut Hashim, izin yang dipegang PT BSM hanya terkait budidaya lobster. Pemerintah bahkan belum pernah menyerahkan izin ekspor walaupun PT BSM telah mengajukan permohonan.

Hotman Paris pun memberitahukan bahwa kliennya memegang surat-surat yang bisa digunakan sebagai bukti bahwa pemerintah belum pernah menyerahkan izin ekspor melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dengan bukti-bukti yang ada, Hotman mengemukakan bahwa kliennya, Keluarga Djojohadikusumo, merupakan korban pencemaran nama baik akibat informasi yang keliru.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah