Kasus Covid-19 Meningkat di Klaster Keluarga, Anies Minta Pemerintah Pertimbangkan Libur Tahun Baru

- 1 Desember 2020, 13:30 WIB
Anies Baswedan.
Anies Baswedan. //Antara

PR TASIKMALAYA - Selepas libur panjang sejak 28 Oktober sampai dengan 1 November 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di provinsi DKI Jakarta dan Bali mengalami peningkatan yang signifikan.

Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Virtual Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta dan Bali di Kantor Kemenko Marves pada Senin, 30 November 2020, meminta supaya kerumunan warga dalam jumlah besar tidak lagi diperbolehkan.

“Saya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun untuk beberapa waktu ke depan,” kata Luhut kepada jajaran kepala daerah, Pangdam, dan Kapolda di DKI Jakarta dan Bali.

Baca Juga: Bahas Polemik Ekspor Benih Lobster dengan Deddy Corbuzier, Effendi Gazali: Edhy Prabowo Kecolongan

Dikutip dari laman Kemenko Maritim dan Investasi oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, permintaan tersebut dipicu oleh fakta naiknya jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta pada 25-30 November 2020 dengan total 8.598 kasus yang mengalami kenaikan dari 28 Oktober-3 November 2020 dengan jumlah 5.168 kasus.

Sedangkan di Bali, pasien positif bertambah dari 386 kasus pada 28 Oktober hingga 3 November 2020, menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.

Menko Luhut pun meminta untuk senantiasa memeriksa ketersediaan obat di daerah kepada Kementerian Kesehatan lewat Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan.

“Jangan sampai ada orang meninggal karena kelalaian kita untuk mengecek ketersediaan obat sehingga obat habis,” katanya.

Baca Juga: Spesial untuk Habib Rizieq Shihab, Raisa Sudah Siap Menyambut HRS di Polda Metro Jaya

Luhut juga ingin agar Kemenkes selalu memperhatikan daya tampung ICU dan ruang isolasi di RS agar memenuhi kebutuhan perawatan para pasien Covid-19.

Selain itu, kepada Provinsi Bali, Menko Luhut memerintahkan agar pemda memperbanyak fasilitas isolasi terpusat khususnya di Kabupaten Tabanan.

“Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,” ujarnya. Luhut pun menunjuk wisma atlet di DKI Jakarta yang sebagai contoh tempat perawatan yang telah berfungsi dengan cukup baik.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang turut menghadiri rakor tersebut berkata bahwa selepas masa libur panjang pada 28 Oktober-1 November 2020, kasus positif telah bertambah khususnya dalam klaster keluarga.

Baca Juga: Ditunjuk Joe Biden Masuk Tim Ekonominya, Neera Tanden Sebarkan Konspirasi Kemenangan Trump pada 2016

“Dan setelah kita lakukan pelacakan dan penelusuran mayoritas Keluarga ini bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung dan beberapa tempat di Jawa Timur,” tuturnya.

Dengan adanya klaster keluarga tersebut, Anies meminta supaya pemerintah pusat bisa mempertimbangkan kembali mengenai kebijakan libur bersama di akhir tahun.

Namun, Provinsi Bali mengalami peningkatan dengan cara yang berbeda dari DKI Jakarta, yakni seusai pelaksaan Pilkada.

“Jadi di kami Pilkada penyumbang kasus terkonfirmasi positif terbesar. Dari KPPS banyak ditemukan kasus positif. Lalu kami lakukan tracing lebih luas,” kata Dewa Made Indra, Sekda Provinsi Bali.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ahmad Riza Positif Covid, Ferdinand: Ada Gubernur Jakarta Ruwet, Apalagi Ga Ada

Ia menambahkan bahwa minggu ini, Pemprov Bali juga akan menelusuri setiap pelaku jasa pariwisata.

“Dari mereka ditemukan beberapa kasus positif,” ujar Sekda Indra.

Di akhir rakor, Menko Luhut berpesan kepada semua pihak yang berwenang agar menyurvei penyelenggaraan Pilkada dan pengaruh libur panjang di akhir Oktober bagi pertambahan kasus positif dan jumlah kematian.

Menko Luhut menilai jika data yang dihasilkan penting untuk memastikan kebijakan libur panjang akhir tahun.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Maritim.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x