Kapolda Sulteng Pastikan Tidak Ada Pembakaran Gereja Dalam Kejadian Penyerangan di Sigi

- 29 November 2020, 20:45 WIB
Ilusrasi kebakaran.
Ilusrasi kebakaran. //Pixabay/

 

PR TASIKMALAYA – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso dalam keterangannya menegaskan jika tidak ada pembakaran gereja ketika terjadi penyerangan di Sigi.

"Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada geraja yang dibakar," tegasnya.

Pernyataan itu Ia sampaiakan di Palu pada Minggu pagi, 29 November 2020 didampingi Komandan Korem 132/tadulako Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Tertular dari Staf Pribadinya, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Dinyatakan Positif Covid-19

Lebih lanjut, aksi pembakaran oleh oknum tak dikenal itu hanya rumah yang dijadikan untuk tempat pelayanan umat.

"Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali," terangnya.

Dari semibilan rumah ini yang mendiaminya bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja melainkan terjalin toleransi yang sangat bagus di sini.

Ia menerangkan kronologi kejadian terjadi pada Jumat, 27 November 2020 pukul 09.00 WIB di salah satu rumah yang didatangi oleh sekitar delapan OTK (Orang Tak Dikenal) yang masuk ke belakang tumah mengambil beras kurang dari 40 Kg.

Baca Juga: Frank Lampard Akui Sulit untuk Dapatkan Pemain dengan Kualitas Setara Eden Hazard

"Setelah melakukan itu penganiayaan tanpa ada penyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," tutur Dia.

"Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam buah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," lanjutnya.

Baso menduga jika penyerangan itu dilakukan oleh Kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) Poso.

"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso yang ada kemiripan," jelasnya.

Baca Juga: Berdasarkan Hasil SurveI: Masyarakat Diprediksi akan Tetap Berwisata Libur Akhir Tahun saat Pandemi

Untuk saat ini, kondisi sudah kondusif dan aparat kemaanan sudah melakukan trauma healing kepada warga yang menjadi korban itu.

Ia juga menambahkan, aparat keamanan sudah ditempatkan di lokasi.

Dari enam rumah yang dibakar itu, tegasnya, tidak ada bangunan gereja yang dibakar atau terbakar, hanya rumah yang dijadikan tempat ibadah atau pelayanan umat saja.

Dengan adanya kejadian itu, dirinya meminta agar tidak ada masyarakat yang terprovokasi dan menyebabkan perpecahan.

Baca Juga: Demi Mudahkan Masyarakat, BPJS Kesehatan Ajak Rumah Sakit Mulai Kembangkan Layanan Digital

Karena, itulah yang diinginkan oleh pelaku, terlebih saat ini menjelang Pilkada.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah