Perkuat Riset dan Pengembangan, Kemandirian Produk Aspal Jadi Terobosan Pembangunan Indonesia

- 27 November 2020, 13:15 WIB
Ilustrasi aspal untuk infrastruktur jalan.
Ilustrasi aspal untuk infrastruktur jalan. //Pixabay//JoshuaWoroniecki/

PR TASIKMALAYA – Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno berpendapat jika produksi aspal dalam negeri penting untuk pembangunan infrastruktur jalan tol.

"Kemandirian produksi aspal dalam negeri sangat penting dalam pembangunan insfrastruktur jalan tol," kata Dia.

Material aspal dalam negeri, sambungnya, sangat bermanfaat bagi perawatan jalan-jalan non-tol atau nasional di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Simak! Berikut ini 5 Cara Jaga Kesehatan Saat Libur Natal dan Tahun Baru

"Saya menyarankan upaya riset dan pengembangan lebih diperkuat oleh BUMN-BUMN karya merlalui kolaborasi dan kemitraan dengan perguruan tinggi, terutama dalam meningkatkan kualitas material asapal produk domestik," terang pengamat transportasi itu.

Lebih lanjut, dengan adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi diharapkan dapat mengurangi waktu riset dan pengembangan produksi material insfrastruktur dalam negeri.

Produk aspal dari BUMN seperti WIKA, katanya, sudah berhasil mendapatkan sertifikasi.

Demikian, hal itu tidak hanya mendukung kemandirian material infrastuktur, namun juga produk tersebut bisa untuk kualitas ekspor.

Baca Juga: DKI Jakarta Terus Raih Prestasi, Ferdinand Hutahaean: Buktikan Bahwa Penghargaan Tak Salah Alamat

Kemadirian produksi material aspal yang diupayakan oleh BUMN bisa menjadi terobosan untuk pembangunan insfrastruktur di Indonesia.

Saat ini, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT WIKA Bitumen sedang mengembangkan aspal ekstraksi yang renacananya akan menjadi material pengganti aspal impor.

Setelah diuji coba, aspal yang dihasilkan oleh WIKA memiliki kualitas yang lebih baik daripada aspal yang beredar yakni jenis aspal penetrasi rendah (PEN) 60/70.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, pihaknya sekarang sedang dalam proses pengeluaran sertifikat aspal Buton yang dihasilkan yaitu jenis PEN 40/50.

Baca Juga: Kekerasan Dalam Rumah Tangga Kerap Terjadi, Edukasi Generasi Muda Perlu Dilibatkan untuk Pencegahan

Diharapkan pada Desember 2020 mendatang sudah terbit sehingga telah tersertifikasi dan bisa digunakan oleh pelaku konstruksi Indonesia.

Selain itu, WIKA berencana membuat big extraction plant untuk aspal berkapasitas 2x100.000 ton per tahun pada 2021, dan 2022 akan mulai membangun pabrik berikutnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x