Bukan Hanya Mengisi Waktu Luang, Seni Bisa Jadi Media untuk Menjaga Kesehatan Mental

- 25 November 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi seni.
Ilustrasi seni. //Pixabay//freephotocc/

Pembuatan lampu tidur dari pipa paralon bekas, pembuatan Tanjak dan pembuatan miniatur dari besi menghasilkan miniatur piano, pompa minyak, gitar, pot bunga shabby dan miniatur produk lainnya.

Kegiatan ini melibatkan mahasiswa magang dari Universitas Islam Riau, Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim.

Yustisia selaku pekerja sosial BRSAMPK Rumbai Pekanbaru menyampaikan jika aktivitas seni dalam terapi seni bukan hanya kegiatan untuk mengisi waktu luang, melainkan mempunyai dampak secara psikologis bagi yang melakukannya.

Lebih lanjut, bagi penerima layanan, kegiatan terapi seni bukan hanya ditujukan sebagai wadah ekspresi diri.

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP, Ernest Prakasa: Berita Baik Menyegarkan Apalagi Kelas Kakap Begini

Namun, ketertarikan penerima layanan melakukan terapi seni digerakkan oleh dorongan-dorongan alam bawah sadar yang membuat dorogan tersebut tersalurkan dengan tepat dan membuka diri menjdi lebih nayaman lagi.

Sehingga, menurut Yustisia akan berdampak positif bagi pikiran emosi dan perilaku.

Selain itu, diharapkan kegiatan tersebut dapat bermanfaat untuk penerima layanan dalam mengeksplorasi dan memahami diri, serta menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual.

Demikian untuk menambah keprcayaan diri bagi penerima layanan karena karya seninya dihargai.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x