“Karena kedekatan itulah “LOI” investasi sebesar US$2 miliar dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu,” tambahnya.
Baca Juga: 3 Tips Aman Bersepeda agar Terhindar dari Begal dan Jambret
Luhut menyebut, hal ini dikatakan sebagai buah tangan yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air.
”Selain pejabat Gedung Putih, banyak sekali Investor yang bertemu dengan rombongan kami untuk mengetahui perkembangan Indonesia hari ini, terlebih setelah disahkannya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,” terangnya.
“Saya juga bertemu dengan sahabat saya dari IMF dan World Bank untuk membahas penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional dan upaya Indonesia untuk menjaga dan memperbaiki kelestarian lingkungan hidup,” lanjutnya.
Baca Juga: NCT Comeback Bawa Lagu Terbaru, Tagar #90sLove Trending di Twitter
Luhut mengungkapkan, respon baik diterima selama kunjungannya di sana adalah buah dari budaya dan adat ketimuran serta visi Presiden Joko Widodo yang sangat dikagumi oleh pemimpin negara manapun.
“Saya yakin Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi negara sahabat, tak terkecuali Amerika Serikat dalam ekonomi maupun geopolitik,” terangnya.
“Siapapun pemimpinnya. Saya berharap akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintahan AS berikutnya dan terbuka peluang kerjasama yang luas di berbagai bidang, tentunya dengan pembicaraan yang lebih intens,” pungkasnya.
Baca Juga: Bahas 'Kursi Kosong', Karni Ilyas dan Deddy Corbuzier Berharap Bisa Datangkan Terawan
View this post on Instagram
***