Dukung Partai Masyumi Reborn, UAS: Jika Ditinggalkan Maka Habislah Suara Kita

16 November 2020, 13:22 WIB
Ustadz Abdul Somad bersama Karni Ilyas. /Kanal YouTube Karni Ilyas Club./

 

PR TASIKMALAYA - Ustaz Abdul Somad (UAS) dikabarkan akan menjadi salah satu anggota dari Partai Masyumi Reborn.

Hal ini sempat diungkap oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis, A. Cholil Ridwan.

 

Cholil menyebut sempat berbincang dengan UAS yang siap menjadi anggota Majelis Syuro. Ia pun menyatakan jika UAS mengaku siap.

Baca Juga: Tanggapi Kepulangan Habib Rizieq Shihab, UAS: Simbol yang Dirindukan Umat

Menanggapi hal itu, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Ustaz Abdul Somad menanggapi soal Partai Masyumi Reborn.

“Sepertinya, sekarang sudah dilirik politik bahkan Ustadz ini merupakan salah satu pelopor dari Partai Reborn, apakah benar sudah tertarik masuk ke Politik?,” tanya Karni Ilyas.

UAS menegaskan, akan memberikan dukungannya terhadap Partai Masyumi Reborn di kancah perpolitikan di tanah air.

Baca Juga: Sindir Kerumunan Massa yang Difasilitasi, Persipura: Tak Elok Dipandang Masyarakat

”Saya akan mensupport sahabat-sahabat dari atas dan bawah, dari bawah saya akan menyadarkan umat tentang pentingnya politik Islam karena banyak umat yang sudah putus asa dengan politik Islam. Saking banyaknya politik Islam ditambah lagi dengan pelaku-pelaku politik Islam itu sendiri,” ujar UAS.

UAS menjelaskan, dalam ilmu fiqih itu ada yang namanya siyasah (siasat) atau Al Khilafah, atau disebut juga dengan istilah Min Fiqh Al Daulah yang mengajarkan tentang politik Islam.

Bahkan, ada seorang ulama besar mazhab Syafii yakni, Imam Al Mawardi yang menulis sebuah kitab khusus tentang politik Islam, Al-Hakam Al-Sulthoniyyah.

Baca Juga: Soroti Ceramah Viral Habib Rizieq saat Maulid Nabi, Ketum PKPI: Sangat Tidak Pantas

”Jadi ketika saya sebagai seorang ustadz, saat itu sebenarnya secara tersirat sedang mengatakan, hai ummat marilah menuju politik Islam karena Islam itu kaffah secara aspek dari mulai ibadahnya, muamalah ekonominya sampai kepada politiknya,” ucapnya.

Dia menambahkan politik Islam itu bersih, sehingga ia mengajak umat untuk bisa membedakan perilaku umat Islam dengan politik Islam.

”Karena kalau ini (politik Islam) kita tinggalkan maka habislah suara kita. Kita akan menjadi mayoritas tapi dari perundang-undangan kita akan menjadi minoritas karena suara kita diambil oleh orang lain. Akan diambil oleh komunis, akan diambil oleh sekuler, liberal makanya umat Islam harus berperan di sana,” ungkapnya.

Baca Juga: Sule Resmi Menikah, Rizky Febian Minta Nathalie Sabar Rawat Ketiga Adiknya

UAS mengatakan, dirinya berusaha menyadarkan dari bawah dan mengajak umat Islam supaya memilih pemimpinnya dan jangan sampai umat Islam tidak memberikan perannya mengingat mereka hidup di negara demokrasi.

”Pilihlah anggota yang mendukung perda syariah, pilihlah pemimpin yang memperdulikan ajaran Islam paling tidak menyuarakan peraturan atau sikap dia keberpihakan dia kepada Islam,” ucap UAS.

Sementara dukungan dari atas, kata UAS yakni, mengingatkan para mahasiswa yang akan berangkat ke Al Azhar Mesir dan Timur Tengah untuk menerapkan politik Islam setelah kembali ke Tanah Air.

Baca Juga: Viral Ceramah Vulgar HRS, Islah Bahrawi Bandingkan dengan Tokoh Agama Pakistan

“Ketika kalian pulang, kalian punya bakat masing-masing ada yang akan menjadi bisnis, entrepreneur, ada yang akan membangun pondok pesantren, tapi ada di antara kalian yang menjadi politisi, politik praktis, langsung dia menjadi anggota DPD, DPR RI, kepala daerah dan sebagainya. Saya selalu pesankan kalian harus ambil peran politik. Kalau tidak, politik kita akan diambil orang,” tegasnya.

UAS pun mengatakan dirinya belum tertarik untuk masuk dalam partai tertentu. Karena, dirinya lebih ingin fokus di bidang pendidikan dan dakwah keagamaan.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler