Tanggapi Islamophobia dan Indonesiaphobia, Nur Wahid: Kurang Belajar Sejarah dan Agama yang Benar

15 November 2020, 14:50 WIB
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. /ANTARA/HO-Aspri/am/

PR TASIKMALAYA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid hadiri kegiatan kerja sama MPR RI dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).

Kegiatan berlangsung di Barakah Meeting Point (BMP) Jl. AH Nasution No.185, Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Provinsi Lampung, Sabtu 14 November 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Minggu 15 November 2020 dari Antara, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan bahwa mereka yang selama ini salah mengartikan antara Islam dan Indonesia itu tidak paham sejarah sehingga perlu dituntun.

Baca Juga: Provokasi Bisa Pengaruhi Stabilitas Nasional, Panglima TNI Imbau Pentingnya Persatuan dan Kesatuan

HNW mengakui kerukunan dan persatuan yang dicita-citakan seluruh bangsa Indonesia masih kerap terganggu karena ada sebagian masyarakat yang masih terus menyimpan sikap Islamophobia dan Indonesiaphobia

"Ini adalah penilaian yang keliru, lantaran kurang mempelajari sejarah. Akibatnya, mereka tidak mengetahui betapa besar pengorbanan dan keterlibatan ulama serta umat Islam dalam perjuangan Indonesia,” kata Hidayat.

Ia mengatakan bahwa Ketidaktahuan terhadap sejarah, serta jasa para ulama pada NKRI harus segera diluruskan agar kebencian itu tidak semakin berbahaya dan menjadi bara dalam sekam.

Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Kenali 3 Jenis Utama Diabetes sebagai Kampanye Kesadaran

HNW juga menyebut bahwa umat Islam yang masih memelihara sikap Indonesiaphobia bisa muncul karena ketidakpahaman pada sejarah dan keterbatasannya dalam memahami ajaran agama yang benar.

Kesempitan pandangan itu, menurut dia, membuat mereka beranggapan bahwa kelompok lain yang tidak sependapat sebagai kafir, bid'ah, dan thagut.

Padahal NKRI ialah hasil jihad, dan ijtihad para ulama. Oleh karena itu, kata dia, sudah seharusnya jika umat Islam menjaga dan mempertahankan NKRI dengan baik, bukan malah mengabaikan apalagi merusaknya.

Baca Juga: Beri Julukan untuk Anies Baswedan, Luqman Hakim: NATO, No Action Talk Only

"Baik kelompok yang Islamophobia maupun Indonesiaphobia, keduanya harus diluruskan agar tidak mengulangi kesalahan,” kata HNW.

“Sebagai mualaf Pancasila dan mualaf NKRI, keduanya patut dituntun, agar bisa lebih memahami Islam dan Indonesia dengan baik dan benar," tambahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler