Perjalanan Hubungan Bilateral Indonesia-Mesir, dari Ekonomi hingga Pendidikan

12 November 2020, 07:41 WIB
Bendera Mesir. /PIXABAY.Sonjarotter/

PR TASIKMALAYA - Republik Indonesia merupakan negara yang sangat menjaga hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat sejak lama.

Salah satunya Mesir, yang merupakan salah satu negara sahabat yang dekat dengan Indonesia sejak pemerintahan Presiden Soekarno.

Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Sultan mengatakan, pihaknya tetap optimis, kerja sama akan bisa dilakukan di tengah pandemi dan dapat mencapai ke tingkat yang lebih baik pada tahun depan.

Baca Juga: Lika-liku Kasus Video Porno Kader PDIP, Sempat Mengakui hingga Berikan Bantahan

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, Ashraf berbincang soal memperkuat hubungan bilateral di tengah masa pandemi Covid-19, di Kedutaan Besar Mesir di Jakarta, Rabu, 11 November 2020.

Menurut Ashraf, Indonesia dan Mesir memiliki hubungan politik yang baik sejak awal 1940an. Tapi, masih perlu membangun ikatan kerja sama ekonomi. Kedua pihak berusaha meningkatkan kemitraan strategis.

Namun juga memfokuskan pada kerja sama ekonomi dan mengharapkan adanya peningkatan perdagangan, investasi, dan berbagi pengalaman terkait industri, pertanian, serta ruang kerja sama lainnya.

Baca Juga: Rizieq Gelar Resepsi sang Anak, Ahmad Riza Ingatkan Protokol Kesehatan Covid-19

April lalu, Dewan Bisnis Indonesia dan Mesir di Jakarta mempromosikan bisnis dan perdagangan. Tercapai joint committee dari pemerintah kedua negara dengan kesepakatan yang ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

Disinggung soal kerjasama di bidang baru, Ashraf menekankan jika aspek ekonomi, pariwisata dan budaya sangatlah penting untuk kedua negara.

Sebagai contoh di Mesir disamping berbagai sejarah kuno Mesir, ada ribuan situs keagamaan yang menggambarkan agama Islam dan Kristen.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Pencemaran Nama Baik, Henry Yosodingrat Minta Rizieq Diproses Hukum

Menurutnya, hal itu menjadi salah satu ketertarikan tersendiri bagi Indonesia, begitupula warga Mesir yang takjub akan keindahan Indonesia dengan beragam kebudayaannya.

Meski di tengah pandemi, Ashraf yakin jalinan komunikasi antar kedua negara masih akan terjalin dengan baik. Pihaknya pun akan memfasilitasi para pebisnis dari kedua pihak untuk memperluas kerja sama.

Berbicara soal program khusus di bidang pendidikan, Al Azhar diketahui mengalokasikan  180 beasiswa untuk Indonesia di universitasnya dan institusi terkait lainnya.

Baca Juga: Temui Habib Rizieq, PKS Nyatakan Dukung Semangat Revolusi Akhlak

Al Azhar juga mengirim para gurunya ke Indonesia untuk mengajar Bahasa Arab dan tahun lalu, Al Azhar membuka kelas khusus untuk belajar Bahasa Arab untuk mereka yang bukan merupakan penutur asli.

Menilik pada sektor perdagangan, pencapaian Mesir pada 2019 lalu mencapai lebih dari 1 miliar USD yaitu 1 miliar 100 juta USD. Meski jumlahnya tak terlalu besar, Ashraf menilai banyak potensi untuk kerja sama bisnis dan perdagangan kedua negara

Ia tak menampik, kerja sama perdagangan mengalami sedikit penurunan karena adanya pandemi. Namun, Ashraf optimis tahun depan, kedua negara akan mampu mencapai nilai perdagangan yang lebih baik.

Baca Juga: Geram dengan Sindikat Pengiriman Pekerja Migran, Ketua BP2MI: Lawan Oknum Penghianat Bangsa

Ashraf pun berbicara soal kesempatan pengaturan koridor perjalanan dengan sejumlah negara. Ia berencana menjalani mitra dengan sejumlah pebisnis.

Sebab, ia meyakini jika  Indonesia dan Mesir berupaya mengatasi berbagai konsekuensi yang terjadi akibat adanya pandemi.

Melansir situs resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, disebutkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak 10 Juni 1947.

Baca Juga: HRS Ungkap Ada Perjanjian dengan Intelejen, DPR Singgung soal Program Deradikalisme

Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946 dan merupakan salah satu mitra dagang non-tradisional yang penting dan mitra ekspor nomor 26 bagi Indonesia.

Pada 2018, total nilai perdagangan RI-Mesir mencapai US$ 1,10 Miliar, dimana Indonesia surplus sebesar US$ 893.808,40.

Warga negara Indonesia di Mesir berjumlah 7.991 orang, dimana 6.229 diantaranya adalah Mahasiswa dan 463 Pekerja sektor Informal.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler