Tiga Menteri Dipertahankan, Relawan Jokowi Minta Presiden Reshuffle Kabinet

30 Oktober 2020, 21:08 WIB
Presiden Joko Widodo bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju. (Antara) /

PR TASIKMALAYA – Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Charta Politika Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia tidak puas dengan kinerja para menteri.

Namun, hanya tiga menteri saja yang dianggap masyarakat memiliki kinerja yang baik. Ketiganya adalah Menteri keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Ketidakpuasan atas kinerja tersebut, mendorong Relawan Jokowi untuk mengusulkan adanya reshuffle.

Baca Juga: Wiku Adisasmito: Masyarakat Jangan Merasa Aman di Zona Oranye

Relawan Jokowi merasa jengah dengan jebloknya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam kurun waktu satu tahun pertama.

Oleh karena itu, mereka mendorong keras untuk segera dilakukannya reshuffle.

“Memang reshuffle itu hak prerogatif Presiden, yang memutuskan kapan dan siapa yang kena reshuffle.

Baca Juga: Aksi Presiden Prancis Dikecam Muslim Se-Dunia, PKS Minta Emmanuel Macron Tinjau Kembali Ucapannya

"Tetapi Presiden mesti perhatikan juga masukan, tidak hanya dari relawannya saja, tapi juga dari masyarakat umum,” jelas Sekjen Seknas Jokowi Dedy Mawardi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI.

Dedy menambahkan, ini merupakan kode keras untuk segera melakukan reshuffle. Pasalnya, Presiden juga telah dibuat jengkel dengan kinerja menteri di tengah pandemic Corona.

“Yang mau ada reshuffle itu bukan cuma kami relawan tapi juga rakyat kebanyakan. Evaluasi kami jelas, di luar Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Menteri Pertahanan. Silahkan Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet,” tegasnya.

Baca Juga: Kejadian Penyerangan pada Seorang Ulama Saat Tengah Ceramah Terjadi Kembali, Kali ini di Aceh

Selain itu, Dedy menambahkan upaya reshuffle bertujuan untuk memperbaiki kinerja pemerintah yang dipimpin oleh Jokowi-Ma'ruf. Ditambah lagi, tingkat kepuasan masyarakat sudah di bawah 50 persen.

“Presiden yang paling tahu siapa menteri yang harus meninggalkan kursinya, dan siapa yang harus bertahan,” ujar Dedy.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler