Jadi Contoh Efektif Penerapan Prokes, Pejabat Dituntut Menjadi Teladan Masyarakat

26 Oktober 2020, 12:59 WIB
Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). //Dok.Kemenkopmk

PR TASIKMALAYA - Efisiensi pelaksanaan protokol kesehatan akan lebih maksimal apabila diiringi dengan pembinaan dan sosialisasi.

Hal tersebut mesti dijalankan secara terus menerus agar masyarakat patuh dan menjadikan prokes sebagai kelaziman baru.

Dilansir dari website resmi Kemenko PMK oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya lebih mudah untuk didorong secara kultural, yang berarti melalui pemahaman.

Baca Juga: Perkuat Pasar Global, KKP Dorong Budidaya Tambak Udang Berwawasan Ramah Lingkungan

"Seperti dalam teori pengadopsi baru, masyarakat ini harus diingatkan terus. Pendekatannya juga akan lebih efektif melalui penyadaran dengan memberikan edukasi, imbauan, nasehat, itu yang harus dikedepankan," kata Muhadjir, 23 Oktober 2020.

Meski begitu, ia berpendapat bahwa masyarakat pun tidak dapat didesak dengan pemahaman secara terus menerus, sebab bisa berujung pada penolakan.

Karena itu, lanjut Muhadjir, pemerintah khususnya para petinggi serta tokoh masyarakat mesti menjadi teladan yang dapat ditiru oleh publik sekaligus menunjukkan tindakan nyata, misalnya dengan membagikan masker gratis.

"Jadi sebenarnya kalau ada daerah yang memberikan sanksi itu boleh-boleh saja. Namun yang paling efektif, saya kira tetap kita harus terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan sehingga menjadi bagian dari kehidupan kita atau yang istilahnya disebut new normal," tutup Menko PMK.

Baca Juga: Setelah Memutuskan Pensiun, inilah Rencana Besar Khabib Nurmagomedov

Devi Rachmawati, Pengamat Sosiologi UI mengatakan ada sejumlah hal yang seharusnya dapat menjadi basis strategi supaya masyarakat bersedia mematuhi penerapan prokes, yakni sosialisasi yang dijalankan secara berkesinambungan.

"Kultur manusia di kita (Indonesia) itu mudah lupa sehingga sosialisasi ini harus terus menerus. Jangan mudah puas merasa sudah pernah ditayangkan dan masyarakat lihat lalu paham. Lihatnya aja ngga, apalagi paham," ucap Devi.

Karena itu Devi menegaskan bahwa masyarakat harus memiliki teladan, dan yang dianggap paling efektif adalah contoh dari para pejabat atau tokoh publik. Namun sayangnya, masih banyak para tokoh tersebut yang justru lalai terhadap anjuran protokol kesehatan.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Kimia di Banten Jatuhkan Korban Jiwa, Polisi Segera Selidiki TKP

Di samping hal tersebut, ia pun mengatakan demonstrasi simbolik perlu untuk sekali lagi mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 itu ada dan bisa berdampak signifikan dalam kehidupan.

"Satu lagi yang juga mungkin kalau dirasa perlu oleh pemerintah yaitu isolasi. Mau tidak mau itu harus dilakukan kalau memang tiga hal tadi belum mampu mendorong kesadaran masyarakat," pungkas Devi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: kemenkopmk.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler