Kelebihan Pasokan Listrik, Komisi VI DPR Sebut PLN Berisiko Alami Kerugian

18 Oktober 2020, 06:10 WIB
PLN /Istimewa

PR TASIKMALAYA – Kerugian akibat pandemi Covid-19 tidak hanya merugikan masyarakat dan beberapa industri.

Bahkan, PLN pun merasakan dampak dari pandemi ini. Diantara dampak yang dirasakannya adalah berkurangnya penjualan listrik kepada industri-industri.

Hal tersebut karena adanya industri yang tidak atau mengurangi proses produksinya, sehingga penggunaan listrik pun menururn.

Baca Juga: Survey Indometer, Elektabilitas Ganjar Saingi Prabowo Selisih Tipis 0,3 Persen

Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Deddy Yefri Haniteru Sitorus.

Ia menyatakan Covid-19 memiliki dampak negatif terhadap sejumlah sektor di BUMN, tak terkecuali PT PLN (persero).

Ia menyebut penururnan volume penjualan merupakan dampak yang tak terhindarkan dari krisis akibat pandemi Covid-19 terlebih pemasukan besar PLN bersumber dari industri.

Untuk itu PLN pelru melakukan efisiensi serta meninjau ulang Power Purchase Agreement (PPA).

Baca Juga: 2020 Belum Usai, Indonesia Sudah Alami 2.276 Kali Bencana Alam, Lebih dari 4,5 Juta Orang Mengungsi

Pernyataan itu diutarakan Deddy di sela-sela pertemuan dengan sejumlah stakeholder BUMN di Seminyak, Bali.

Politisis PDI-Perjuangan ini juga menekankan agar PT PLN melakukan efisiensi internal untuk menyelesaikan permasalahannya.

“Efisiensi ini yang menjadi ganjalan terbesar dari PT PLN. Karena apa? Karena menurut saya banyak yang tidak efisien, termasuk dalam perjanjian PPA, juga perjanjian jual beli energi,” ujar Deddy dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam rilisnya.

Baca Juga: Nantikan Kelahiran Anak ke Dua, Anissa Azizah: Semoga Papa Dika Lebih Lentur

Hal itu menurut Deddy membebani PT PLN karena skema PPA mayoritas adalah take or pay.

“Padahal ketika demand turun ya, listrik yang dijual sedikit, mereka tetap bayar pada kuota tertentu. Itu kan banyak merugikan, jadi itu harus ditinjau ulang,” tegasnya.

Ia pun meminta agar pemerintah mau melakukan pain sharing sehingga kerugian akibat krisis tidak hanya ditanggung PLN sendiri.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Everton Vs Liverpool, Pertandingan Berakhir dengan Skor Imbang

Selain itu, Deddy juga memberi catatan bahwa PLN harus segera mencari solusi atas kelebihan pasokan akibat banyaknya industri tutup selama pandemi seperti yang terjadi di Bali.

Jika tidak segera diatasi akan terjadi pemborosan energi tentu saja akan merugikan PLN itu sendiri.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: DPR

Tags

Terkini

Terpopuler