Diduga Teroris, Tim Densus 88 Geledah Sebuah Kontrakan di Sleman

4 Oktober 2020, 07:31 WIB
ILUSTRASI terorisme.*/ DOK. PIKIRAN RAKYAT /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

PR TASIKMALAYA - Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggeledahan sebuah kontrakan yang diduga menjadi tempat tinggal teroris.

Kontrakan itu terletak di Dusun Lojisari RT 08 RW 22, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di sekitar rumah kontrakan itu dijaga ketat oleh sejumlah personel polisi bersenjata. Sejumlah akses jalan menuju ke sana ditutup sementara dan warga dilarang untuk melintas.

Baca Juga: Berkaca ke Vietnam dan Thailand Tekan Covid-19, Yuk Terapkan 3M dan 3T!

Kepala Kepolisian Resor Sleman AKBP Anton Firmanto, menolak memberikan keterangan atas aktivitas Densus 88 di tempat itu karena dia dan anak buahnya hanya memberikan pengamanan.

“Untuk detailnya Densus 88 yang tahu," ujar Anton seperti dikutip dari Warta Ekonomi yang berjudul Densus 88 tangkap seorang terduga teroris di Sleman.

Menurut Ketua RW setempat, Hidron Darsono sekaligus saksi saat Densus 88 menggeledah mengatakan, pria yang mengontrak rumah tersebut berinisial HD.

Baca Juga: Tak Lagi Pusingkan Pandemi, Warga Tiongkok Banjiri Lokasi Wisata

HD berasal dari Jawa Timur dan tinggal di rumah tersebut bersama seorang istri dan tiga anaknya selama hampir tiga tahun tinggal di rumah itu.

Saat penggeledahan, ada sejumlah barang di rumah kontrakan HD yang dibawa oleh Densus 88, di antaranya beberapa alat elektronik seperti ponsel, laptop, dan sejumlah buku.

Informasi lebih rinci akan disampaikan oleh Densus 88 saat gelar perkara nanti sehingga dia menolak menjelaskan lebih detail.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Tower 6 dan 7 Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 42 Orang

Hidron menjelasakn, penggeledahan itu dimulai pukul 16.30 WIB dan rampung sekira pukul 21.30 WIB.

“Yang diamankan satu orang laki-laki. Ini diamankan baru tadi tapi saya tidak tahu persis. Tadi dicek barang-barang di dalam rumah, saya hanya menyaksikan saja," ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler