BMKG Temukan Fakta Rekaman yang Disangka Gempa

4 Oktober 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi gempa. /PIXABAY/ Tumisu

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi rekaman suara atau voice note yang tersebar di media sosial grup Whatsapp adalah hoaks.

BMKG dalam hal itu menyebut akan terjadi gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau adalah hoaks atau berita bohong.

Dikutip dari Antara, hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Baca Juga: BTS, EXO, GOT7, hingga Billie Eilish Masuk Nominasi Billboard Music Award 2020, Begini cara votenya!

"Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoaks) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat," kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan bahwa rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya.

Sehingga tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.

Baca Juga: Soroti Revisi UU Kejaksaan, Mantan Wakil Ketua KPK: UU untuk Pelaku Koruptor Lebih Penting

Oleh karena itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskan rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti.

Ia menyebut masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api dengan menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.

Sementara itu untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gempa tektonik, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG.

Baca Juga: Sebut PAN Sudah Tidak Identik dengan Amien Rais Lagi, Politikus: Ummat dan PAN itu Berbeda

Rahmat menambahkan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, serta berapa besar kekuatan atau magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler