Anak-anak Bisa Bawa Virus Corona 100 Kali Lebih Banyak dari Orang Dewasa, PJJ Jadi Solusi yang Tepat

24 September 2020, 19:42 WIB
ILUSTRASI anak-anak yang belajar di rumah.* //Pixabay/ White77

PR TASIKMALAYA - Melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini pakar kesehatan anak dr. Mesty Ariotedjo bersama rekan-rekannya di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendukung pembelajaran jarak jauh.

Bukan tanpa alasan para pakar kesehatan mendukung hal itu, terkait temuan penelitian yang menunjukkan potensi anak menjadi pembawa (carrier) virus.

Ketika anak terutama di bawah usia lima tahun terinfeksi Covid-19, virus yang dibawanya bisa lebih banyak 10-100 kali lipat dibandingkan yang dibawa orang dewasa.

Baca Juga: Kedatangan Pasukan Satgas TMMD Reguler Disambut Hangat Warga Kalinusu Brebes

"Artinya dipikirkan kemungkinan mereka menularkan ke orang lain itu jauh lebih besar dibandingkan dewasa," kata dia dalam diskusi virtual, Kamis 24 September 2020.

Faktor kekebalan tubuh anak yang belum sempurna bisa menjadi salah satu alasan jumlah virus atau viral load mereka lebih tinggi dari orang dewasa.

Jika anak-anak membawa virus, lalu di rumahnya ada anggota keluarga yang sudah berusia di atas 70 tahun atau lanjut usia dan penyandang penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes, maka mereka bisa lebih berisiko tertular virus.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari ini Turun Lagi, Kali ini Mendekati ke Level Rp 1 juta per gram

"Ketika anak-anak sekarang sekolah, lalu bertemu orangtuanya atau bahkan kakek neneknya, atau jika orangtuanya punya hipertensi, maka ini akan berisiko sekali. Oleh karena itu, dari IDAI masih tetap sama adalah tetap pembelajaran jarak jauh," ucap Mesty.

Anak-anak terutama diusia taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) belum memahami protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan aturan mengenakan masker. Belum lagi ada kemungkinan mereka bertukar-tukar masker.

Sebenarnya di masa anak-anak masih belajar dari rumah seperti saat ini, orangtua bisa kembali menanamkan pada anak perilaku hidup bersih dan sehat dan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: BPOM AS Tingkatkan Transparansi untuk Publik, Trump: Mengapa Vaksin Ditunda? itu Langkah Politk

Orangtua bisa mengajarkan sembari mencontohkan anak mencuci tangan sebelum beraktivitas. Caranya harus tepat yakni menggunakan air mengalir selama 20 detik hingga langkah mencuci tangan yang dianjurkan para pakar kesehatan.

Mereka juga bisa mengajari menggunakan masker di rumah. IDAI merekomendasikan ini diajarkan pada anak usia di atas 2 tahun.

"Anak diajarkan sama-sama pakai masker. Ketika anak mulai sekolah, dia sudah terbiasa menggunakan masker. Lalu jaga jaga jarak, yang terbaik kalau bisa di rumah saja," demikian kata Mesty.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler