Covid-19 Ciptakan Kekhawatiran pada Anak-anak, Perbudakan dan Perdagangan Manusia Jadi Ancaman Besar

- 21 September 2020, 17:59 WIB
ILUSTRASI perbudakan.*
ILUSTRASI perbudakan.* /ENGIN AKYURT/PIXABAY /

PR TASIKMALAYA - Selama empat dekade, peraih Nobel Perdamaian India Kailash Satyarthi menyelamatkan ribuan anak dari perbudakan dan perdagangan manusia.

Tetapi dia khawatir semua usahanya dapat berbalik karena pandemi virus corona memaksa anak-anak untuk menjadi pekerja.

“Ancaman terbesar adalah jutaan anak dapat kembali menjadi perbudakan, perdagangan manusia, pekerja anak, pernikahan anak,” kata Satyarthi yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2014 untuk karyanya memerangi pekerja anak dan perdagangan anak di India.

Baca Juga: Viral Dugaan Salah Satu Kadernya Berpesta Miras, DPC PDIP Layangkan Surat Teguran

Ketika pandemi melanda ekonomi India, hal itu mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan.

Keluarga berada di bawah tekanan untuk mempekerjakan anak-anak mereka untuk memenuhi kebutuhan. Sementara tingkat pekerja anak telah menurun selama beberapa tahun terakhir. 

Sekitar 10,1 juta anak masih berada dalam bentuk perbudakan di India, menurut badan anak-anak PBB UNICEF.

Di seluruh India, pekerja anak dapat ditemukan di berbagai industri seperti tempat pembakaran batu bata, penenunan karpet, pembuatan garmen, layanan rumah tangga, pertanian, perikanan dan pertambangan.

Baca Juga: Mudharat Dilaksanakan, Pemerhati Pilkada: Tunda atau Tandu Korban Covid-19

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x