Tampikan Karya Seniman Bali, FSBJ II Digelar Virtual

23 September 2020, 11:29 WIB
ILUSTRASI - Festival Seni Budaya.*/ADE BAYU INDRA/PR /Ade Bayu Indra/

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Provinsi Bali mengadakan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II yang akan berlangsung mulai 31 Oktober - 7 November 2020. Acara ini akan digelar secara virtual melalui kanal YouTube Disbud Provinsi Bali.

"Festival kali ini mengusung tagar utama #BaliArtsVirtual, seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui media virtual, dan/atau gabungan pergelaran langsung dengan virtual, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan sebagai bagian dari ketentuan pelaksanaan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Wayan "Kun" Adnyana,  Selasa, 22 September 2020.

FSBJ yang merupakan jawaban atas mimpi-mimpi dan harapan komunitas seni modern, kontemporer, dan karya inovatif seniman seluruh Bali.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Izinkan Kembali Pelaksanaan Ibadah Umrah

Untuk yang kedua kalinya, pergelaran akan mengusung tema "Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi", yang memiliki makna semesta kreativitas terkini dalam "mencandikan" jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang.

Pada acara kali ini, ujar Kun Adnyana, FSBJ tidak saja bereaksi secara kreatif dan inovatif terhadap situasi pandemi COVID-19, tetapi juga berpijak pada ide utama yaitu eksplorasi, eksperimentasi, lintas batas, kontekstual dan kolaborasi.

"Format festival ini diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif atas pengolahan virtual sebagai konsep (merujuk upaya elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik).

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgung Perdamaian Dunia dalam Sidang PBB ke-75

"Serta wahana atau media (penggunaan berbagai piranti media baru/digital dalam proses dan penyajiannya)," kata Kun Adnyana yang juga menjabat sebagai akademikus ISI Denpasar.

Format penyelenggaraan festival virtual ini, Kun Adnyana menyatakan, adalah sebuah perubahan sosial bagi masyarakat Bali.

Terdapat proses alih pengetahuan dan keterampilan yang terjadi serempak di Bali, yaitu proses persiapan dan produksi suatu pementasan karya seni komunal secara daring, juga bagaimana publik menikmati serta menghikmati pentas itu.

Baca Juga: Regulasi Lanjutan Liga 1 2020: Penonton Datang ke Stadion, Klub Dianggap Kalah

"Ini bukan semata festival kesenian, melainkan juga sebuah upaya bersama menjaga optimisme masyarakat di tengah rundungan berita tentang Covid-19.

"Melalui program seni yang berkesinambungan secara terencana, terkelola, dan terlaksana dengan baik, diharapkan menumbuhkan solidaritas masyarakat agar peduli pada sesama," katanya.

Disamping itu, agar cepat dan responsif saat menemui kesulitan dan problematik sosial, seni tidak saja menghadirkan keindahan, melainkan juga seruan kesadaran.

Baca Juga: Erick Thohir Menginginkan PT Antam Garap Lahan Tambang Bekas Freeport Indonesia

"FSBJ II ini sekaligus merupakan implementasi dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

"Serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali," kata Kun yang dikenal juga sebagai perupa yang kerap berpameran di dalam dan luar negeri.

Sama dengan tahun sebelumnya, Kun Adyana mengadakan beragam kegiatan dalam festival tersebut, antara lain Pawimba (lomba); Adilango (pergelaran); Megarupa (pameran); Timbang Rasa (serasehan); Beranda Pustaka (bursa buku); dan Penghargaan Bali Jani Nugraha.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Video Tunjukkan Banjir Bandang Sapu Mobil dan Rumah di Sukabumi?

Peran tim kurator festival dipegang oleh Prof I Gede Arya Sugiartha dan I Wayan Balawan, Dip.Mus. Sementara tim juri Penghargaan Bali Jani Nugraha adalah Dr Kadek Suartaya, I Gede Nala Antara M.Hum, dan Made Adnyana Ole.

Ada delapan ragam Pawimba (lomba) yang dihadirkan di festival ini, yakni Video TikTok Bali Jani (tingkat umum); Musikalisasi Puisi (tingkat umum); Teater Modern (tingkat SMA/SMK).

Seni Lukis (tingkat SMP/SLB); Naskah Drama (tingkat umum); Vlog Kuliner Bali Jani (tingkat umum); Artikel Jurnalistik (tingkat umum); dan Karya Cipta Fotografi (tingkat umum).

Baca Juga: Uang Denda dalam Operasi Yustisi PSBB Jakarta Mencapai Rp 300 Juta

Adilango (pergelaran) juga akan menghadirkan 26 komunitas seni modern dan/atau kontemporer.

Kun Adnyana melanjutkan, Pameran Bali Megarupa akan berlokasi di Museum ARMA, Ubud, Bali, yang diselenggarakan dari 28 Oktober-10 November 2020. Pertunjukan yang membawa seniman-seniman muda hasil seleksi "open call" dan undangan ini akan ditampilkan dalam format daring dan luring.

Lebih dari 35 illustrator akan memamerkan karya berupa mural, video art, seni lukis, serta patung dan karya tiga dimensi lainnya. Selain itu akan digelar pula Timbang Rasa (sarasehan) secara daring dengan tujuh tema, dan Pameran Beranda Pustaka (Bursa Buku) secara langsung dan virtual.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler