Satpol PP Jadi 'Mimpi Buruk' Manusia Silver, Dianggap Ganggu Ketertiban Umum

8 September 2020, 11:05 WIB
SEORANG manusia silver terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jakarta Utara.* //RRI/ RYAN

PR TASIKMALAYA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jakarta Utara mengamankan lima manusia silver.

"Total lima orang yang kita amankan manusia silver, dan ada juga beberapa orang lainnya yakni gelandangan dan pengemis," kata Pengendali Satpol PP Jakarta Utara, Mury.

Manusia yang hampir mengecat seluruh tubuhnya dengan warna silver itu dianggap meresahkan masyarakat dengan meminta sumbangan di jalan raya.

Baca Juga: Mantan Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia

Dikutip dari RRI, Mury menyebut jika kelima manusia silver yang terjaring tersebut akan dibina di GOR Tanjung Priok untuk diberi bekal soal PSBB.

Satpol PP bersama Suku Dinas Sosial Jakarta Utara pun mendata PMKS yang terjaring penertiban untuk diinformasikan kepada keluarga.

Sementara itu, salah satu manusia silver sempat mengungkapn suka duka saat menjalankan aksinya di tengah jalanan.

Baca Juga: PREVIEW Indonesia vs Kroasia: Dua Pemain Cedera dan Waspadai Bola Mati Lawan

"Suka dukanya? Suka duka jadi Manusia Silver lebih ke aparat saja," kata Adi Bule, salah satu manusia silver, Jumat, 7 Agustus 2020 sore.

Andi bisa ditemui perempatan besar Jakarta Garden City - Jalan Raya Cakung Cilincing (JGC-Cacing), Jakarta Timur.

Ia menyebut jika petugas dari Departemen Sosial, atau Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S), serta Satpol PP jadi 'mimpi buruk' bagi ia dan rekan-rekannya.

Baca Juga: Dua Pemain Manchester City Positif Covid-19

"Buat orang-orang dari Departemen Sosial atau P3S, Manusia Silver itu seperti pengemis dan wabah. Jadi kami tidak dilihat sebagai aksi seni seperti di kawasan wisata tempat asal kami," tambahnya.

Rekan Andi, Ridwan mengungkap jika profesinya tidak melakukan tindakan kriminal, namun petugas sering melakukan operasi gabungan.

"Satpol PP yang mengejar kami. Orang dari Dinas Sosial itu bagian ngangkutin. Jadi saat operasi, kami pasti tercerai berai, lari menyelamatkan diri," sambung Ridwan.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler