PR TASIKMALAYA - Dalam rangka persiapan Pemilu 2024, Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet memberikan penjelasan soal potensi kehadiran kampanye hitam atau black campaign.
Menurut Bamsoet, black campaign dalam Pemilu 2024 bisa membuat momen gembira menjadi duka secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, Bamsoet tidak ingin black campaign muncul di Pemilu 2024 dan harus dihilangkan secepatnya sebelum terlambat.
Begini tanggapan Bamsoet soal potensi black campaign di Pemilu 2024 mendatang di bawah ini.
Baca Juga: SEDANG TAYANG The Worst of Evil Episode 1 dan 2: Ji Chang Wook Join Organisasi Narkoba Kelas Kakap
"Karena pemilu itu namanya pesta demokrasi, maka harus gembira semua. Jangan main black campaign,"
"kalau begitu arahnya, bukan pesta lagi, tapi duka. Jangan sampai pesta pora jadi duka cita," kata Bamsoet pada 26 September 2023.
Kemudian, Bamsoet mengatakan sekaligus ingatkan kepada semua lapisan masyarakat untuk menjaga netralitas selama Pemilu 2024 dan menghindari black campaign.
Baca Juga: Bukan Hanya Gojo Satoru, Ada 3 Penyihir Tingkat Spesial Lain di Jujutsu Kaisen
Di lain hal, potensi kehadiran black campaign dalam ranah aparatur sipil negara (ASN) cukup ada. Sehingga ada undang-undang yang di mana ASN harus tetap netral pada Pemilu 2024.
"Tentu dalam memilih dan dipilih itu ada mendukung atau tidak mendukung, kembali ke undang-undang saja," ucapnya.
Serta, Bamsoet juga meminta pemerintah untuk mengawasi para ASN supaya tidak terlibat pada dalam politik praktis.
Baca Juga: Tata Cara dan Persyaratan Daftar Bansos PKH Terbaru Secara Online di Aplikasi
"Meminta Pemerintah mengingatkan ASN untuk mengedepankan netralitas ASN dengan tidak terlibat pada politik praktis," ujar Bamsoet.
Perlu diketahui, black campaign dalam Pemilu 2024 sangat beragam bentuknya dan wajib dihindari jika menemukan seperti itu. Baik melalui media sosial maupun bertemu langsung.
Pemilu 2024 akan dilaksanakan secara serentak mulai 14 Februari 2024.***