PR TASIKMALAYA - Kembali memakan korban jiwa yang terbilang banyak, kejadian ini disebabkan oleh ledakan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik Pertamina di Plumpang Jakarta Utara pada Jumat malam. Kejadian hal serupa pernah terjadi pada Maret, tahun 2022 di Balikpapan.
Anggota Komisi VII DPR RI Ropik Hananto sangat menyayangkan atas peristiwa kebakaran tersebut, apalagi kejadian ini bukan kali pertamanya di Pertamina, ia memberikan peringatan keras untuk membenahi SOP dan sistem pengamanan di seluruh Terminal BBM, agar kejadian tidak terulang kembali.
"Menyayangkan terjadinya musibah kebakaran ini, apalagi insiden kebakaran bukan kali pertama di fasilitas migas, ini terus berulang. Pertamina harus benahi sistem pengamanan dan SOP yang ada," ujar Ropik, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Peristiwa kembali terjadi, mengindikasikan bahwa pihak Pertamina abai terhadap SOP sehingga keamanan tidak terjamin untuk para pekerja dan warga sekitar, Ropik Hananto menegaskan harus diadakannya investigasi menyeluruh serta meminta pihak Pertamina berkomitmen untuk memperbaiki keamanan Depo BBM.
"Investigasi menyeluruh dan tuntas, serta meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak maupun depo BBM, seringnya kebakaran terjadi mengindikasikan Pertamina abai terhadap pengamanan kilang," ujarnya.
Ropik Hananto memberikan ucapan belasungkawa kepada seluruh korban peristiwa kebakaran Depo BBM di Plumpang Jakarta Utara, dan meminta Pertamina harus bertanggung jawab penuh atas insiden ini, apalagi daerah tersebut padat penduduknya.
"Turut berbelasungkawa terhadap masyarakat sipil yang terdampak, apalagi ini daerah padat penduduk. Pertamina harus tanggung jawab," kata dia dalam keterangan di Jakarta pada Sabtu, 4 Maret 2023.
Pertamina harus memastikan suplai BBM supaya dapat memenuhi kebutuhan, mengingat Depo BBM ini cukup besar menyuplai BBM di Indonesia, sekira 20 persen penggunaan harian BBM disuplai dari Plumpang.
Baca Juga: Kasus Flu Burung Ditemukan di China, Tingkat Kematian Capai 60 Persen
"Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina, maka tindakan selanjutnya adalah bagaimana memastikan suplai BBM tidak terganggu," tambahnya.
Warga yang terdampak diungsikan guna keselamatan dan keamanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengungkapkan, sebanyak 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran pipa penerimaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, ada delapan titik untuk dijadikan tempat pengungsian.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI pada Sabtu Pagi tercatat 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang, dan kemungkinan bertambah, karena masih dalam proses pencarian.
Para korban yang berhasil dievakuasi dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis di antaranya RSUD Koja, RS Tugu, RS Mulyasari, RS Pelabuhan dan RS Firdaus.***