PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 terus saja bertambah setiap harinya. Angka kasus global bahkan sudah melampaui angka 14 juta.
Negara Amerika Serikat menjadi yang tertinggi angka kasusnya, dengan hampir 4 juta kasus ynang dikonfirmasi di negara tersebut.
Tak hanya negara lain, Indonesia pun kini telah dilanda bencana Internasional yang membuat negara menjadi kian terpuruk.
Baca Juga: Sebut Kasus Editor Metro TV sebagai Pembunuhan Berencana, Ahli Hukum: Pasti Ada Celah Kejahatannya
Indonesia kini berada di posisi ke-25 pada kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Dengan angka yang telah mencapai 86.521 kasus. Sementara angka kematian mencapai 4.143 kasus yang total sembuh yakni 45,401 kasus, pada hari Senin 20 Juli 2020.
Angka ini cukup fantastis, mengingat Indonesia menjadi posisi tertinggi kasus Covid-19 di Asia Tenggara.
Dikutip dari Worldometers.info, angka ini juga sayangnya telah melampaui angka kasus Covid-19 di Tiongkok.
Baca Juga: Jokowi Temui Purnomo untuk Bahas Gibran, Pengamat: Istana Bukan Tempat Negosiasi Politik Praktis!
Di mana Negeri Tirai Bambu itu selama ini diketahui sebagai negara yang menyebabkan virus corona ini mulai merebak.
Angka antara Indonesia dengan Tiongkok memiliki selisih sekitar 3.000 kasus, dengan Tiongkok kini mencapai angka kasus sebanyak 83.682 .
Dengan total kematian yang lebih tinggi sedikit dari Indonesia yakni, 6.634 kasus.
Sementara untuk angka kesembuhan di negara tersebut juga lebih tinggi dari Indonesia, yakni 78.799 dan selisihnya dengan Indonesia cukup tinggi.
Baca Juga: Alih-alih Dapat Petunjuk Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Malah Kesulitan saat Periksa CCTV
Kaus Corona di Negara Tiongkok dianggap telah stabil dengan penambahan kasus per-harinya tidak menunjukkan kenaikan yang sangat tinggi.
Sementara kasus Covid-19 di Negara Indonesia kini justru semakin menaik, dengan angka kasus per-hari mencapai rata-rata 1.000 kasus.
Saat ini, Pemerintah Indonesia pun selalu mengimbau masyarakat untuk terus menjalani protokol yang sudah ditetapkan oleh organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah adanya penyebaran yang semakin meluas.***