Polri Bantah 40 Tembakan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan

7 Oktober 2022, 18:50 WIB
Potret kerusuhan saat laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. /Dok. PMJ News/

PR TASIKMALAYA - Kepolisian Negara Republik Indonesia membantah hasil investigasi yang dilakukan oleh media asing The Washington Post.

The Washington Post menyebut bahwa ada sebanyak 40 tembakan gas air mata saat terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyampaikan perkembangan dalam penanganan tragedi Kanjuruhan.

Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa tembakan gas air mata hanya ada 11 kali.

Baca Juga: Tes IQ: Jangan Kaget, Ada 5 Perbedaan di Keluarga Ini! Pakai Logika dan Carilah

“Sebelas tembakan, seperti yang bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) sampaikan,” kata Dedi Prasetyo di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, 7 Oktober 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa gas air mata ditembakkan oleh aparat keamanan pada dua tempat, di antaranya adalah di dalam dan luar Stadion Kanjuruhan.

Menurutnya tindakan tersebut dalam langka penghalauan terhadap para Aremania yang memasuki area lapangan.

“Kejadian itu ada dua TKP. Pertama terkait pasal 359 atau 360 di dalam. Di dalam memang anggota Polri melakukan penembakan gas air mata dalam rangka penghalauan,” jelasnya.

Baca Juga: 3 Judul Drakor Terbaru yang Tayang di Netflix pada Oktober 2022, Salah Satunya 20th Century Girl

Dedi Prasetyo menilai bahwa sejumlah Aremania yang memasuki area lapangan Stadion Kanjuruhan hendak melakukan tindakan anarkis sehingga kemudian aparat keamanan membenarkan dengan menembakkan gas air mata.

Tidak hanya itu di area luar Stadion Kanjuruhan pun terjadi kerusuhan saat tim pengamanan sedang mengevakuasi pemain dan ofisial dari Persebaya Surabaya.

“Di luar pun ada kejadian. Ketika tim pengamanan mengevakuasi pemain dan ofisial Persebaya ke luar stadion diadang, butuh waktu sekian lama. Juga terjadi perusakan, pembakaran dan sebagainya,” tambahnya.

Kemudian gas air mata juga ditembakkan kepada para suporter Aremania yang berada di luar Stadion Kanjuruhan Malang untuk menghalau dan membubarkan.

Baca Juga: Netizen Korea Tanggapi Rumor Perselingkuhan Rain dengan Pegolf Profesional hingga Sebut Kekonyolan

“Di situ juga aparat melakukan penembakan gas air mata untuk menghalau dan membubarkan massa agar tidak terjadi tindakan yang lebih massif lagi,” lanjutnya.

Terkait dengan hal tersebut Dedi Prasetyo memastikan bahwa Polri akan terus mengusut tuntas semua kejadian baik itu di luar maupun dalam Stadion Kanjuruhan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler