Waspada Wabah PMK pada Hewan Ternak: Ketahui Tanda, Penyebab, Cara Penularan dan Pencegahannya

13 Agustus 2022, 12:41 WIB
Ilustrasi. Ketahui lebih detail mengenai wabah PMK pada hewan ternak. /ANTARA/Arnas Padda

PR TASIKMALAYA - PMK merupakan singkatan atau akronim dari penyakit mulut dan kuku.

Pada saat ini, PMK tengah mewabah di berbagai daerah Indonesia.

Maka, para peternak wajib mengenali/mengetahui penyebab, serta tanda dari adanya PMK tersebut.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @ditjen_pkh, selain itu, peternak juga harus mengetahui cara penularan PMK, agar peternak tidak mengalami kerugian.

Baca Juga: Drakor Big Mouth Episode 5 Melejit Secara Rating, Raih 10 Persen Berkat Jalan Cerita Makin Seru?

Lalu apa yang harus peternak lakukan tidak menderita kerugian dari wabah PMK? simak penjelasan berikut ini.

1. Kenali penyakit mulut dan kuku

PMK ini sangat menular dan menyerang hewan berkuku genap.

Yakni, seperti sapi, domba, kambing, kerbau, dan babi.

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Pintar? Cuma Orang Cerdas yang Sadar Wanita yang Berpura-pura Hamil, Kejelian Anda Ditantang!

Bertahan hidup di tulang, kelenjar dan susu.

Penyebab penyakit mulut dan kuku, yaitu adanya virus dari keluarga Picornaviridae, serta genus Apthovirus.

Dampak yang ditimbulkan, oleh penyakit ini adalah kerugian ekonomi pada peternak, Kematian pada ternak yang sakit parah, kemudian produksi susu turun drastis.

2. Pahami tanda, serta cara penularan

Baca Juga: 3 Villain Ini Ternyata Lebih Tenar daripada Superhero Marvel di MCU

Tanda Pada Hewan, yaitu nafsu makan hilang, lepuh berisi cairan atau luka di lidah, gusi, hidung dan kuku, terdapat air liur yang berlebihan, serta tidak mampu berjalan atau pincang.

Cara penularannya terbagi kedalam dua jenis, ada yang secara kontak langsung, yaitu dengan hewan yang tertular.

Kemudian, secara kontak tidak langsung, misalnya:

1. Produk hewan

Baca Juga: Berpisah dengan Sule, Nathalie Holscher Alami Trauma untuk Menikah Lagi

2. Manusia, alat dan sarana transportasi yang terkontaminasi

3. Limbah dari peternakan tertular

4. Udara

Pencegahan yang harus dilakukan, yaitu:

Baca Juga: Tak Disangka, 5 Film MCU ini Cukup Gagal hingga Mendapatkan Rating Rendah

1. Karantina 14 hari bagi hewan yang baru masuk peternakan

2. Amati gejala dan pisahkan hewan terindikasi sakit ke kandang isolasi

3. Hubungi petugas kesehatan hewan & laporkan ke dinas peternakan setempat.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler