Sebut Hikmah Covid-19, BPOM Ungkap Potensi Obat Herbal Berbahan Asli Indonesia

19 Mei 2020, 19:40 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.* //ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatkan pandemi Covid-19 memberikan kesempatan untuk mendorong obat herbal yang berbahan asli dari Indonesia.

Dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 19 Mei 2020, Penny mengatakan obat herbal menjadi potensi tersendiri untuk Indonesia.

"Saya kira itu menjadi satu hikmah lain dari masa krisis pandemi Covid-19 ini, kita semakin menyadari potensi Indonesia dikaitkan dengan obat berbahan alami atau herbal adalah saatnya terus kita intensifkan," kata Penny.

Baca Juga: Terima Total 2,1 Miliar, Baznas Kota Tasik Bagikan Bantuan Layanan Mustahik Terdampak Covid-19

Menurut Penny, obat herbal memiliki peran yang signifikan di tengah pandemi Covid-19, mengingat peningkatan imunitas menjadi salah satu aspek penting untuk melawan penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu.

Karena itu, langkah intensifikasi produksi dan penggunaan obat herbal di Indonesia itu harus dilakukan untuk mendorong agar obat herbal berbahan asli Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, kata dia.

Selain obat, katanya, BPOM sudah mengeluarkan panduan tata laksana hidup dalam situasi normal baru ketika pandemi masih terjadi, termasuk permasalahan pengawasan obat dan makanan serta penggunaan obat herbal yang aman.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5.2 Magnitudo Guncang Kabupaten Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami

Peran BPOM tidak hanya sampai di situ, Penny menekankan bahwa badan tersebut siap bekerja sama dengan pemerintah daerah meningkatkan kapasitas pengujian sampel untuk Covid-19.

Menurut Penny, sejauh ini terdapat lima balai laboratorium di beberapa provinsi seperti yang terletak Gorontalo, Jayapura di Papua dan Makassar di Sulawesi Selatan yang sudah melakukan pengujian, membuat akumulasi pengujian di laboratorim BPOM menjadi 900 sampel per hari.

"Kami siap untuk bekerja sama dengan provinsi lain untuk meningkatkan kapasitas pengujian. Ada sekitar 16 PCR yang kami pinjamkan kepada pemerintah daerah," kata Penny.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler