Mundurnya Stafsus Belva Dianggap Tak Wajar, DPR: Kalau Sesuai Aturan, untuk Apa Mundur?

22 April 2020, 13:03 WIB
ANGGOTA Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay.* /ANTARA/Dewanto Samodro/

PIKIRAN RAKYAT - Staf Khusus Presiden Belva Devara mengundurkan diri dari jabatannya, dan memberitahukan publik pada Senin, 21 April 2020.

Pengunduran dirinya ia akui sebagai langkah untuk menghindari polemik yang berkepanjangan.

Pasalnya, jabatannya sebagai CEO Ruangguru dianggap warga sebagai hal untuk mendapatkan kepentingan pribadi.

Baca Juga: Gelombang Virus Corona Kedua Disebut akan Lebih Mematikan, Kepala CDC Memperingatkan

Tanggapan ini muncul ketika Ruangguru diluncurkan dan Pemerintah ingin menjadikan Ruangguru sebagai mitra dari Program Kartu Pra Kerja.

Oleh karena itu, warga menganggap ada pentingan yang akan diambil dengan menjadikan Ruangguru sebagai mitra tersebut.

Mundurnya Belva Devara, menimbulkan tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay.

Ia mengakui bahwa dirinya amat menghargai keputusan dari Belva, namun ia menyatakan bahwa pengunduran dirinya itu belum tentu menghilangkan polemik.

Baca Juga: Tak Mau Timbulkan Polemik Berkepanjangan, Stafsus Presiden Belva Devara Mengundurkan Diri

"Saya menghargai keputusan mundurnya Belva sebagai staf khusus kepresidenan. Permohonan pengunduran diri itu adalah haknya, dalam hal ini, Presiden telah memberikan persetujuan atas permohonan mundur tersebut," ujar Saleh.

Saleh juga menyebutkan, sebenarnya polemik belum tentu hilang di tengah masyarakat terkait respon terhadap pemilihan Ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana Kartu Prakerja.

"Pengunduran diri itu belum tentu serta merta akan menghilangkan polemik dan perdebatan di publik. Masalahnya, polemik itu sendiri muncul sebagai respon terhadap pemilihan Ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana Kartu Prakerja," ujarnya.

Masyarakat menilai penunjukkan Ruangguru sebagai minta Program Kartu Pra Kerja itu tak objektif.

Baca Juga: Wali Kota Tangsel 'Palsu' Minta Uang, Penipuan Baru dengan Dalih untuk Kepedulian Covid-19

Saleh mengungkapkan bahwa ada temannya yang menyesalkan keputusan Belva untuk mundur sebagai Staf Khusus Presiden, karena polemik tak akan kunjung berhenti.

"Bahkan orang, akan mengatakan bahwa dia hanya mundur beberapa langkah untuk maju triliunan rupiah," ujar Salih.

Masyarakat pun merasakan ada ketidakwajaran dari pengunduran diri Belva, dan kesan tersebut ikut disetujui oleh Saleh.

Ia menyatakan, mundurnya Belva bisa membuat orang menyangka ada sesuatu yang tidak wajar, dan ketidakwajaran itu sendiri muncul dari sikap Belva sendiri.

Baca Juga: Hujan Meteor Lyrid akan Kembali Melintasi Bumi Sejak 2.700 Tahun Lalu, Catat Waktunya!

"Buktinya tidak wajar, dia mengundurkan diri, kalau semua sesuai dengan aturan, kan tidak perlu mengundurkan diri," katanya seperti yang diberitakan oleh Kantor Berita Antara.

Sejak awal masyarakat tak mempersoalkan soal jabatan Belva sebagai Staf Khusus Presiden, Namun yang dipersoalkan adalah penunjukkan lembaganya sebagai mitra Kartu Prakerja.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler