Dedi Mulyadi Sebut Banyak Orang Pintar Tak Memakai Bahasa yang Dimengerti Rakyat

20 Januari 2022, 11:32 WIB
Dedi Mulyadi menyebut masih banyak orang pintar yang tidak memakai bahasa yang dimengerti rakyat, di tengah kisruh Arteria Dahlan.* /ANTHIKA ASMARA/GM/

PR TASIKMALAYA - Arteria Dahlan menjadi perbincangan lantaran menyinggung orang Sunda.

Salah satu anggota DPR RI yakni Dedi Mulyadi pun menyoroti ucapan Arteria Dahlan terkait penggunaan bahasa Sunda yang digunakan oleh Kejati Jawa Barat.

Dedi Mulyadi pun membahas hal tersebut dengan salah satu orang Sunda bernama Mang Kusnadi.

Dalam perbincangannya dengan Mang Kusnadi, Dedi Mulyadi membahas Kejati Jawa Barat yang diminta berhenti oleh Arteria Dahlan karena berbicara bahasa Sunda.

Baca Juga: Link Live Streaming Hari Keenam IBL 2022, Ada Tangerang Hawks vs Dewa United Surabaya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang dibagikan pada 19 Januari 2022, perbincangan dengan Mang Kusnadi pun diceritakannya.

Mendengar penjelasan Mang Kusnadi sebagai orang Sunda yang tidak setuju akan pemberhentian Kejati Jawa Barat, Dedi Mulyadi pun menerangkan bahwa bahasa tersebut dipergunakan di daerah yang tepat.

"Jadi beda-beda, jadi kalau Kepala Kejaksaan Tinggi ngomong Sunda ya kan di tanah sunda, boleh," ujarnya yang sudah diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

"Yang tidak boleh mah ngomong Sunda di Papua?," sambungnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Arteria Dahlan Ignoran Soal Minta Kajati Berbahasa Sunda Saat Rapat Dipecat

Bahkan Dedi Mulyadi mengaku bahwa banyak orang Jakarta yang berbicara tidak menggunakan bahasa Indonesia.

"Ngomong Jawa di tanah Jawa boleh, yang tidak boleh ngomong Jawa di tanah Minang, betul," jelasnya.

"Dan begini ya Mang ya, kalau ngomong orang-orang pintar di Jakarta juga ngomongnya bukan bahasa Indonesia," sambungnya.

Diungkapkan Dedi Mulyadi bahwa banyak orang yang berkata justru tidak para petinggi menggunakan bahasa yang dipahami oleh rakyatnya.

Baca Juga: Ibu Kota Negara 'Nusantara' Akan Miliki Jaringan 5G, Kominfo: Penerapan Smart City di IKN

"Banyak bahasa yang tidak dimengerti oleh rakyat," ungkapnya.

"Contohnya begini, Mang Kusnadi itu orangnya tidak bisa membaca fenomena hidup," sambungnya.

Bahkan sebagai contoh, Dedi Mulyadi menggunakan kata-kata yang jarang dipergunakan oleh masyarakat luas.

"Tidak bisa membaca fenomena hidup, padahal fenomena itu harus diartikulasikan. Setelah diartikulasikan harus dikontekstualisasikan," ujarnya.

Baca Juga: Apa Peran Gaspard Ulliel dalam Serial Marvel 'Moon Knight'?

"Yang akhirnya akan melahirkan sebuah gerakan yang melahirkan perubahan yang lahir dari sublimasi-sublimasi berpikir yang fundamen," sambungnya.

Mang Kusnadi sebagai contoh dari rakyat pun mengaku tak mengerti dengan apa yang dijelaskan Dedi Mulyadi.

"Pusing, da saya mah orang bodoh," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel

Tags

Terkini

Terpopuler