2020, Menteri Kesehatan Fokus Laksanakan 4 Arahan Presiden Jokowi

19 Februari 2020, 16:54 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Purtanto.* /Dok. Setkab

PIKIRAN RAKYAT- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2020 yang mengusung tema promotif pereventif membentuk SDM unggul Indonesia maju 2045, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.

"Dalam kesempatan tersebut, diluncurkan tiga aplikasi yakni Siscobikes, Aplikasi Keluarga Sehat 2.0, serta aplikasi Mhealth," tulis akun Twitters resmi @KemenkesRI.

Ketiga aplikasi tersebut untuk mendukung upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang efisien, efektif dan komprehensif.

Baca Juga: 23.000 Warga Jawa Barat Tak Miskin Lagi, Pemerintah Pusat Ingin Belajar Penanganannya

Selain itu, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto menegaskan bahwa visi pembangunan kesehatan sejalan dengan empat arahan Presiden Jokowi yakni stunting, angka kematian ibu dan bayi, sistem jaminan kesehatan nasional, serta penguatan pelayanan kesehatan mencakup obat dan alat kesehatan.

Visi tersebut, menurut Menkes, tidak akan telaksana dengan baik kalau Puskesmas tidak kembali promotif dan preventif.

“Impossible, bagaimana caranya ngejar-ngejar penyakit, yang bisa kita kejar adalah pencegahan," kata Menkes. 

Baca Juga: Bawa Satu Truk Berkas Dukungan, Mantan ASN Daftar Pilkada Tasikmalaya

"Kalau kita mengejar pencegahan dan sejak dari remaja kemudian persalinan maka upaya promotif preventif dapat dilaksanakan,” kata Mentri Terawan seperti dikutip PikiranRakyat-Tasimlaya.com dari situs resmi Kementerian Kesehatan.

Promotif dan preventif di Puskesmas tidak akan terlaksana kalau Puskesmas dininabobokan oleh kuratif. Hal tersebut di Khawatirakan dapat mengakibatkan Pukesmas lepas dari fitrahnya sebagai fasilitas yang mengutamakan preventif.

“Iming-iming uang yang ada membuat Puskesmas jadinya lepas kendali dari keluhurannya sebagai fasilitas promotif preventif,” ucap Menkes Terawan.

Baca Juga: Seorang WNI Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan Sembuh, Pengobatan Lebih dari Dua Pekan

Menkes berkomitmen akan mengembalikan Puskemas sebagai fasilitas promotif dan preventif.

“Aturan saya yang harus dimaknai untuk Puskesmas adalah promotif dan preventif, kembali ke fitrahnya di awal,” tambahnya.

Mengenai Puskesmas Rawat Inap, Menkes Terawan lebih setuju jika disebut Puskesmas dengan tempat tidur. Ia menjelaskan, kalau Puskesmas dengan rawat inap maka pasien akan dirawat di Puskesmas dan baru akan dirujuk kalau sudah gawat darurat.

Baca Juga: Gelar Razia Rutin, Kadinsos: Tasikmalaya jadi Primadona Bagi Anak Punk, Pengamen, Pengemis, dan Badut Jalanan

Kalau Puskesmas dengan tempat tidur, ungkapnya, fasilitas tempat tidur itu dipersiapkan untuk pasien dalam memaksimalkan pelayanan di Puskesmas, bukan untuk rawat inap.

“Maka Puskesmas dengan rawat inap saya hapus jadi Puseksmas dengan tempat tidur. Ini adalah prinsip yang paling mendasar dari keselamatan pasien.

Kalau konsep tempat tidur maka kita menyiapkan si pasien untuk bisa dibawa ke tempat yang semestinya.

Tempat tidur itu untuk menyiapkan paling tidak memulihkan kondisi pasien dulu sambil mengundang dokter dari RS yang bisa akses ke sana atau pake telemedicine kita kerjakan,” ucapnya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Terpopuler