Jokowi Undang Dunia untuk Bermitra dengan Indonesia Terkait Penyimpanan Energi

15 Januari 2020, 12:43 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kunci pada forum Abu Dhabi Suistainabilitu Week 2020, di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi, UEA, Senin (13/1) siang.* /Rahmat/Humas Setkab/

PIKIRAN RAKYAT - Dalam kunjungannya ke Abu Dhabi, ia diminta untuk peberpidatio dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Senin 13 Januari 2020.

Dalam pidatonya, ia menyampaikan beberapa hal termasuk pembentukan Ibu Kota Baru di Indonesia.

Selain itu, ia juga menyampaikan terkait rencananya untuk Ibu Kota Baru juga perihal kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan UEA dan Armenia, Jokowi: Ibu Kota Baru Harus Menjadi Smart Metropolis

Salah satunya adalah di Bidang penyimpanan energi.

Diketahui bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan memiliki beribu pulau, pertanian, perairan, juga pertambangan.

Indonesia merupakan negara pemroduksi minyak kelapa sawit dan penghasil nikel terbesar yang ada di dunia.

Dalam hal ini Indonesia siap untuk berkontribusi membantuk energi masa depan, khususnya dalam hal penyimpanan energi.

Nikel sendiri dikenal sebagai komposisi penting pada sebuah baterai lithium ion, di mana baterai tersebiut dapat digunakan untuk pembuatan ponsel pintar.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Kesehatan Tubuh, Inilah 8 Manfaat Olahraga Otak

Indonesia setidaknya berjasa dalam mpembuatan ponsel pintar yang selama ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di dunia.

Jika dunia menggunakan nikel yang berasal dari Indonesia, dalam sepuluh tahun ke depan masyarakat Indonesia akan mengingat bahwa mereka telah menjadi bagian kecil dalam pembuatannya.

Selain itu, lithium juga merupakan komponen penting dalam sistem transportasi misalnya mobil listrik.

Oleh karena itu, Jokowi siap untuk ,mensuplai kebutuhan dunia dalam industri baterai lithium ion yang tumbuh dengan cepat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia juga telah meluncurkan B-30 sebagai bahan bakar terbarukan.

Baca Juga: Curah Hujan Indonesia Masih Tinggi, Riau Dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan

Adanya peluncuran B-30 ini anggaran impor akan lebih hemat dan akan lebih menurunkan emisi gas rumah kaca.

Oleh karena itu, Ia menyatakan untuk mengajak dunia agar bisa bermitra dengan Indonesia.

"Kami mengundang anda semua untuk bermitra dengan kami untuk membangun industri di dalam negeri untuk memproduksi komponen baterai sebagai perpanjangan hilir dari produksi nikel kami," ujarnya pada forum tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Setneg

Tags

Terkini

Terpopuler