BMKG Deteksi Munculnya Bibit Siklon Tropis yang Picu Hujan Lebat dan Angin Kencang di Indonesia

6 Januari 2020, 15:57 WIB
Ilustrasi curah hujan. BMKG deteksi adanyta dua bibit siklon tropis yang mendekati wilayah Indonesia.* /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa wilayah di Indonesia kini diterjang curah hujan serta intensitas angin kencang yang juga tinggi.

Bahkan menurut keterangan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat di berita sebelumnya bahwa curah hujan yang terjadi tahun ini bisa dibilang ekstrem.

Ia mengatakan bahwa curah hujan ini merupakan yang tertinggi selama 12 tahun terakkhir.

Baca Juga: Banjir Awal Tahun, 12 Wilayah Tetapkan Status Tanggap Darurat

Adanya bencana ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berikan imbauan pada masyarakat yang wilayahnya diperkirakan akan dilalui oleh siklon tropis.

Pasalnya, Badan Meterorologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi munculnya dua bibit siklon tropis yaitu "91S" di Samudra Hindia sebelah Selatan Nusa Tenggara Timur.

Serta "92S" di Laut Arafuru sebelah Selatan Tual. Hal ini diterima dari keterangan resmi BMKG pada Minggu, 5 Januari 2020.

Bibit siklon tropis ini sendiri diketahui merupakan badai dengan kekuatan besar dengan radius rata-rata mencapai 150 hingga 200 km.

Siklon tropis ini memberikan dampak yaitu munculnya hujan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang.

Baca Juga: Ria Irawan Meninggal Dunia, Melly Goeslaw Ungkap Kesedihan

Kini intensitas hujan dan angin kencang itu diperkirakan akan memasuki wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi BNPB, posisi kedua siklon tropis ini berada dekat dengan wilayah Indonesia dan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca maupun gelombang laut.

Bibit siklon tropis "91S" berpotensi tinggi menjadi tinggi pada dua hari ke depan tepatnya dari tanggal 6 sampai 8 Januari 2020.

Namun dikatakan bibit siklon tropis ini akan terus bergerak ke wilayah Selatan hingga Barat Daya semakin menjauhi Indonesia.

Musim siklon tropis di wilayah Selatan Indonesia biasa terjadi pada bulan November hingga April bersamaan dengan musim hujan yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Buntut Tuduhan Pencurian, Pihak Mini Market Adakan Musyawah dengan Pondok Pesantren Miftahul Huda

Selain berdampak pada hujan dan angin, siklon tropis ini juga berdampak pada gelombang laut yang menaik setinggi 2,5 - 4 meter di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Selatan NTB, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa hingga Selatan NTB.

Juga sampai di beberapa wilayah seperti Perairan Selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Perairan Pulau Sabu dan Pulau Rote, Perairan Utara NTT, Laut Flores, juga Perairan Kepulauan Kei-Aru.

Adanya informasi mengenai bibit tropis ini, BNPB himbau agar masyarakat bisa mengantisipasi berita bohong yang beredar.

Serta hanya mempercayai informasi resmi dari BNPD, BMKG, serta instansi yang terkait.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BMKG BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler