Balai Kemenperin Ciptakan 6 Hasil Litbang Terbaik untuk Atasi Daya Saing Industri di Kancah Global

25 Desember 2019, 10:52 WIB
Litbang Kemenperin Hasilkan 6 temuan unggulan untuk tingkatkan daya saing industri di Indonesia.* /Kemenperin/

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar serta Balai Riset dan Standarisasi Industri lakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (Litbang).

Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan inovasi teknologi di sektor industri wujud memenangkan persaingan di kancah global.

Ini juga berlaku terutama dalam menghadapi era industri 4.0.

Baca Juga: Diprediksi Ada Lonjakan Penumpang dan Kendaraan pada Nataru, Menhub Tinjau Pelabuhan Penyeberangan Merak

Kegiatan Litbang tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam menjawab permasalahan industri saat ini, dengan meningkatan nilai tambah bagi komoditas domestik dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Hal ini dikatakan Sony Sulaksono, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, pada Selasa 24 Desember, di Jakarta.

Dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kementerian Perindustrian Indonesia, kegiatan Litbang ini menghasilkan enam hasil terbaik.

Baca Juga: Wilayah Timur Indonesia Jadi Prioritas Penyaluran BBM pada Nataru

Pertama, hasil litbang dari Baristand Industri Medan dengan judul “Rekayasa dan Rancang Bangun Heavy Duty Coupling Produk Industri Kecil Menengah untuk Pabrik Kelapa Sawit”.

Hasil litbang ini berguna untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menekan nilai impor pada komponen mesin yang digunakan oleh pabrik kelapa sawit yang ada di Indonesia

Kedua, Balai Besar Kerajinan dan Batik, dengan judul “Perancangan Aplikasi Pembeda Produk Batik dan Tiruan Batik menggunakan Tensor Flow, Batik Analyzer”.

Baca Juga: Sempat Dirahasiakan, Identitas Suami Vanessa Angel Terkuak

Aplikasi ini mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI), berupa machine learning, yang berfungsi untuk membedakan produk batik dan produk tiruan batik.

Ketiga, dihasilkan oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik, yakni “Limbah Kulit Buah Kakao Untuk Pewarna Batik".

Tujuannya untuk menjadikan limbah sebagai produk untuk keperluan bahan pewarna alami batik berkat teknologi yang dihasilkan oleh balai tersebut.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Akan Bangun Tempat Wisata Air di Sungai Cikarang

Keempat, Balai Besar Kimia Kemasan yang mendapatkan Penghargaan Litbang Unggulan atas risetnya yang berjudul “Antioksidan dan Wound Healing dari Ekstraksi Spirulina Sp sebagai Bahan Sediaan Kosmetik".

Bertujuan untuk menunjukkan antioksidan dari Spirulina berpotensi digunakan sebagai bahan untuk mempercepat penyembuhan luka (wound healing).

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sel, sehingga regenerasi sel pada kulit yang mengalami kerusakan akan berlangsung lebih cepat.

Baca Juga: Mulai Januari, WhatsApp Tak Bisa Dipakai di Ponsel Android Tipe Tertentu

Kelima, Balai Besar Pulp dan Kertas mendapatkan penghargaan atas hasil litbang dengan judul “Furfural dari Proses Pembuatan Pulp”.

Penelitian ini memanfaatkan Cairan prehydrolized liquorPHL untuk mendapatkan furfural yang dapat menjadi bahan baku industri farmasi yang selama ini hanya didapatkan dari impor.

Kemudian yang terakhir ialah Balai Besar Tekstil dengan judul “Xanthan Gum dari Xanthomonas Campestris Sebagai Pengental Untuk Aplikasi Proses Pencapan Tekstil”.

Baca Juga: Disparbud Kota Bandung Gelar Tiga Sayembara Guna Sambut Asia Africa Festival 2020

Dalam hal ini, Xanthan Gum dengan media ampas tahu dapat menjadi alternatif bahan pengental yang memiliki hasil kualitas printing warna yang lebih baik.

Hasil-hasil dari Litbang tersebutlah yang mendapatkan penghargaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin.

Diharapkan hasil-hasil temuan tersebut yang bisa mengembangkan sektor indusrI teknologi yang ada di Indonesia. ***

Editor: Alanna Arumsari Rachmadi

Sumber: Kemenperin

Tags

Terkini

Terpopuler