PR TASIKMALAYA - Najwa Shihab kembali menyoroti penyiksaan terhadap narapidana atau napi hingga dicambuk pakai selang di Lapas Narkotika.
Dengan mengundang Kemenkumham, Najwa Shihab ingin membuka tabir yang sebenarnya terjadi di Lapas Narkotika sehingga terdengar kabar penyiksaan kepada napi.
Diskusi secara virtual, Najwa Shihab menanyakan kepada Kemenkumham DIY perihal kewenangan para sipir untuk cambuk atau pukul para napi menggunakan selang.
Pertama kali, Gusti Ayu Putu Suwardani selaku Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY menjelaskan kepada Najwa Shihab soal SOP yang berlaku di Lapas Narkotika.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Sambut Hari Anak Sedunia 20 November 2021, Cocok Dipajang di Sosial Media Anda
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan kanal YouTube Najwa Shihab pada 18 November 2021, Kemenkumham DIY menegaskan bahwa tidak diindahkan penyiksaan kepada napi di Lapas Narkotika.
Namun, bisa saja terjadi dengan syarat para napi ngeyel dan susah diatur oleh para sipir di Lapas Narkotika.
"Petugas yang kami wawancarai belum menemukan hal yang terjadi seperti itu," ucap Kemenkumham DIY.
Najwa Shihab pun kembali menanyakan kepada Kemenkumham soal cambuk narapidana menggunakan selang.
"Pemukulannya seperti apa Ibu? pemukulan pakai cambuk, ikat pinggang, pakai kabel atau pakai selang?" tanya Najwa Shihab.
"Sejauh yang saya tau, yang saya dapatkan dari hasil pemeriksaan, memang selain tangan dia (sipir) menggunakan selang," ungkap Najwa Shihab.
Menjawab pertanyaan Najwa Shihab, Kemenkumham mengatakan bahwa sipir melakukan secara tidak disengaja karena bukan barang yang dipersiapkan untuk melakukan tindakan kepada napi.
"Selang itu selang yang tidak sengaja dibawa, begitu conditional, 'kok ini ngelawan juga', akhirnya mereka (sipir) melihat sesuatu yang ada di sekitarnya," ucap Kemenkumham DIY.
"Dan itu diperbolehkan ibu? SOPnya boleh memukul dengan selang?" tanya Najwa Shihab.
Baca Juga: Nirina Zubir Emosional Bertemu Tersangka Kasus Mafia Tanah: Sampai Detik Ini Belum...
"Tidak ada, secara SOP tidak ada," Kemenkumham DIY menegaskan.
Lebih lanjut, Kemenkumham DIY mengatakan bahwa penyiksaan di Penjara bisa saja terjadi tergantung dari napinya sendiri ikuti aturan yang ada atau tidak.
"Mereka saking emosinya karena saking sulitnya menghadapi menghadapi narapidana ini, itu memang fakta dan nyata dimana-mana seperti itu," ucap Kemenkumham DIY.
Baca Juga: Hati-hati! Bermain Ponsel di Toilet Ternyata Sebabkan Bahaya Ini
"Itu memang kendala kami mbak, tidak ada yang menyarankan seperti itu tapi kalau oknum ada yang kuat imannya ada yang kuat mentalnya ada yang geregetan," lanjutnya.
"Kami mengakui adanya pemukulan tapi tidak seperti yang diceritakan jika dari hasil wawancara kami sementara," pungkasnya.
Diketahui, pihak Kemenkumham DIY sendiri hingga kini masih melakukan investigasi dan mencari tahu lebih dalam atas kasus ini.***