PR TASIKMALAYA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelum-sebelumnya memang sudah diketahui memberi peringatan tegas kepada seluruh jajaran Polri.
Kapolri menekankan dimana dirinya tidak akan segan-segan memberi tindakan ketika ada jajarannya yang merusak citra Polri.
Hal ini bentuk dari komitmen Kapolri untuk terus melakukan pembenahan internal Polri agar jauh lebih baik.
Baca Juga: Pencarian Jodoh Ria Ricis Dibuat Film, Oki Setiana Dewi Sebut Teuku Ryan Akan Tampil: Untuk Papa
Salah satu komitmen Kapolri adalah untuk ‘Potong Kepala’ agar Polri semakin dicintai dan menjadi apa yang diharapkan masyarakat, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Humas.Polri,
Tindakan tersebut ditunjukan Kapolri dengan mencopot tujuh pejabat kepolisian di beberapa wilayah jajarannya.
Kapolri menerbitkan surat telegram nomor ST/2279/X/KEP./2021 per tanggal 31 Oktober 2021, berkenaan dengan hal tersebut.
Baca Juga: SBY Dikabarkan Sakit Kanker, Staf Pribadi: akan Medical Check UP di Luar Negeri
Sedangkan, enam AKBP dicopot dalam telegram nomor ST/2280/X/KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021.
Dengan adanya dua telegram itu, menunjukkan keseriusan Kapolri untuk terus berbenah dalam internal polri.
Kedua telegram tersebut sudah resmi dan ditandatangani oleh AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.
Baca Juga: Penerbangan Jawa-Bali Bisa Antigen, Sandiaga Uno: Agar Tidak...
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono mengkonfirmasi adanya tindakan pencopetan yang dilakukan Kapolri sebagai bentuk komitmen pernyataannya soal ‘ikan Busuk.’
“Ya ini tentunya sebagaimana komitmen dan pernyataan pak Kapolri, soal ‘ikan busuk mulai dari kepala‘, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga dan ini adalah semangat dari konsep Presisi,” ucapnya.
“Komitmen ini jelas untuk melakukan perubahan dan perbaikan untuk menuju Polri yang jauh lebih baik lagi,” sambung Argo.
Argo menambahkan kalau seluruh personel Polri harus mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat termasuk anggotanya dengan baik.
Dia juga menekankan kalau tindakan Kapolri tersebut diharapkan bisa menjadi efek jera bagi anggota Polri yang melanggar aturan.
“Jadilah pemimpin yang teladan, bijaksana, memahami, mau mendengar, tidak mudah emosi, dan saling menghormati. Dengan begitu, Polri kedepannya akan semakin mendapatkan kepercayaan di masyarakat,” kata Argo.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kota Tasikmalaya 8 November 2021, Khusus untuk Pfizer
Soal kepemimpinan itu, Kapolri mengambil peribahasa ‘Ikan Busuk Mulai Dari Kepala.‘
Artinya segala permasalahan internal di kepolisian, dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.
“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani,” ucapnya.
Baca Juga: Pidato di KTT COP 26, Presiden Jokowi Bicara soal Perubahan Iklim hingga Potensi SDA Indonesia
“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani,” sambung Kapolri.
Karena itu, Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap seluruh jajarannya bisa memahami dan menjalani tugas dengan keikhlasan.
Meski begitu, Kapolri juga pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras melayani serta mengayomi masyarakat.
Tetapi Kapolri juga tidak ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi teladan untuk anggotanya.***