PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah menyoroti serangan atau kritik yang terus dialamatkan pada mantan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Fahri Hamzah bahkan mempertanyakan mengapa SBY terus menjadi sasaran kritik walau sudah tidak menjabat sebagai presiden.
Padahal menurut Fahri Hamzah, SBY sudah pensiun secara baik-baik seperti dirinya.
Fahri Hamzah menyampaikan itu melalui Cuitan di akun Twitter-nya @Fahrihamzah pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
"Kok aku lihat di TL banyak yang serang SBY ya? Kan dia sudah pensiun baik-baik kayak aku," cuit Fahri Hamzah seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Ia pun mengatakan bahwa yang menyerang belum tentu akan pensiun baik-baik seperti SBY dan dirinya.
Baca Juga: Teuku Ryan Menangis karena Cintanya Sempat Ditolak Ria Ricis: Ya Allah, Aku Enggak Sanggup
Oleh karena itu, Politisi Partai Gelora itu meminta agar menghormati SBY dan juga dirinya yang sudah tidak menjabat di lembaga negara.
"Kalian belum tentu bisa berakhir baik-baik loh. Bukan nyama-nyamain diri ya. Tapi hormatilah para pensiunan seperti kami ini," tulis Fahri Hamzah.
Lebih jauh, menurut Fahri Hamzah, lebih baik menyerang dirinya saja daripada SBY. Dan ia pun bersedia menerima itu.
Baca Juga: Belum Melahirkan, Kesha Ratuliu Sudah Rindukan Masa Kehamilan Anak Pertama
"Daripada kalian serang Pak SBY, serang aku saja. Aku bersedia," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa seandainya tetap ingin mengkritik SBY, maka saat ini yang mungkin dikritik adalah lukisannya
Tetapi, untuk dapat mengkritik hasil karya seni SBY diperlukan memiliki ilmu karya seni.
Baca Juga: Pernah Pacari Anaknya, Ibunda Cinta Laura Bongkar Karakter Vincent Verhaag
"Kalau mau kritik pak SBY, paling hanya kritik lukisannya. Itupun perlu ilmu seni rupa," pungkas Fahri Hamzah.
Diketahui sebelumnya, salah satu kesibukan SBY belakangan ini adalah melukis.
Meskipun begitu, SBY masih saja menjadi objek kritik dan bahkan dibandingkan kinerjanya saat menjadi Presiden dengan Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu orang yang melakukan itu adalah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Hasto diketahui membandingkan kinerja SBY saat jadi Presiden dengan Presiden Jokowi saat ini.
Bahkan, Hasto berani memberikan beasiswa bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian secara akademis kinerja kedua presiden itu.
Baca Juga: Makam Gus Dur Kembali Dibuka, Guntur Romli Beberkan Syarat yang Wajib Dipatuhi Peziarah
Hal itu pun lantas menjadi perbincangan kedua partai, PDIP dan Partai Demokrat, serta khalayak publik belakangan ini.***