'Eek', Varian Baru Covid-19 Asal Jepang Dikonfirmasi Telah Masuk ke Indonesia

6 April 2021, 15:20 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi terkait temuan varian Corona Eek telah masuk ke Indonesia.* //Pixabay

PR TASIKMALAYA- Varian baru Covid-19 yang berasal dari Jepang bernama Eek, dikabarkan telah masuk ke Indonesia.

Kabar perihal varian baru Covid-19 Eek yang telah masuk Indonesia itu disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Dikonfirmasi Siti Nadia Tarmizi, varian baru Covid-19 Eek tersebut terdeteksi di wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga: Kedapatan Timbun Bahan Pokok Jelang Ramadhan? Siap-siap Dipenjara Hingga Denda Rp50 Miliar

Sebelumnya, Virus Corona Eek atau bernama lain E484K itu ditemukan di Jepang pada bulan Maret lalu.

Berdasarkan keterangan pemerintah setempat, varian baru Covid-19 tersebut diyakini bisa mengurangi proteksi yang diberikan oleh vaksin.

Sebagaimana diberitakan Sumedang.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Setelah Jepang, Kini Varian Baru Virus Corona Bernama 'Eek' Ditemukan di Indonesia", Siti Nadia Tarmizi pun menyebut bahwa temuan ini menjadi yang pertama terdeteksi di Indonesia.

Baca Juga: Daftar 6 Pemenang SAG Awards 2021, Yuh Jung Youn Minari Raih Penghargaan Peran Pendukung Terbaik

"Iya, di wilayah DKI Jakarta," katanya yang dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari Antara News.

Menurutnya, pemeriksaan spesimen E484K telah dilakukan oleh otoritas terkait di Indonesia sejak Februari 2021.

"Tetapi dilaporkannya (temuan kasus) pada dua atau tiga hari yang lalu di GISAID oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman," ungkap Siti Nadia.

Baca Juga: Minta Jokowi Tetapkan Bencana di NTT jadi Bencana Nasional, Benny Harman: Korban dan Kerusakannya Tak Sedikit

GISAID merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS- CoV-2.

Sementara, Eijkman adalah lembaga penelitian pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran.

 

Sejauh ini, Siti Nadia belum memberikan keterangan lebih rinci terkait informasi seputar varian Corona Eek tersebut.

Baca Juga: Sentil Pendukung dan Pencatut Nama HMI yang Akan Demo Anies Baswedan, Geisz Chalifah: Kader dari Mana?

Perlu diketahui, hal serupa juga terjadi di Jepang yang mendeteksi varian Corona Eek di bulan Maret lalu.

Sekitar 70% pasien pengidap Covid-19 yang dites di rumah sakit Tokyo, Jepang, bulan lalu membawa mutasi baru tersebut.

Mutasi Eek tersebut diketahui dapat mengurangi perlindungan vaksin bagi penyintas Covid-19 yang berada di Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Menag Terbitkan Edaran Panduan Beribadah Selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H, Berikut Isinya

Mutasi Eek ditemukan pada 10 dari 14 orang yang dites positif Covid-19 di Rumah Sakit Medis Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo pada Maret ini.

Yang menjadi perhatian ialah mutasi Eek ini menyerang kepada penyintas yang tidak bepergian ke luar negeri.

Tak hanya itu, bahkan mutasi Eek menimpa kepada orang yang tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang mengalami mutasi baru ini.***(Deady Mulyadi/Sumedang.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: sumedang.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler