Singgung Soal Nalar Penguasa, Fahri Hamzah: Negara Tidak Hanya Harus Logis Tapi Juga Harus Nampak Logis

6 April 2021, 15:00 WIB
Fahri Hamzah dalam akun Twitternya menyinggung soal nalar yang harus dimiliki para penguasa, dan negara yang disebutnya harus logis.* //instagram.com/@fahrihamzah


PR TASIKMALAYA - Fahri Hamzah menyinggung soal kemampuan nalar para penguasa.

Fahri Hamzah menilai soal upaya penguasa mempertahankan nalar dasarnya yang rasional.

Maka dari itu Fahri Hamzah menjelaskan bahwa negara tidak hanya harus logis tapi juga harus nampak logis.

Baca Juga: Batasi Kultum Maksimal 15 Menit, Simak Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H

Hal ini disampaikan Fahri Hamzah dalam cuitan Twitter @Fahrihamzah pada Senin, 5 April 2021.

"Pusat-pusat kekuasaan harus bisa mempertahankan nalar dasarnya yang rasional,'" tulis Fahri Hamzah seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @Fahrihamzah. 

Politisi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menjelaskan bahwa tidak seharusnya jika kekuasaan memiliki toleransi terhadap nalar yang rendah.

"Jangan membuat sinyal bahwa kekuasaan toleran terhadap standar nalar dan akal yang rendah," ujar Fahri Hamzah.

Baca Juga: Minta Jokowi Tetapkan Bencana di NTT jadi Bencana Nasional, Benny Harman: Korban dan Kerusakannya Tak Sedikit

Fahri Hamzah tidak setuju jika negara yang tampak mentoleransi rendahnya standar -standar nalar dan akal yang dimiliki.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini menuturkan sikap negara yang harus memiliki nalar dan akal yang logis.

Bahkan negara dtuntut untuk bisa menunjukan sikap bahwa memiliki akal yang logis.

"Karena negara tidak saja harus logis tapi harus nampak logis," tambahnya.

Baca Juga: Daftar 6 Pemenang SAG Awards 2021, Yuh Jung Youn Minari Raih Penghargaan Peran Pendukung Terbaik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nalar ialah kemampuan untuk mempertimbangkan tentang baik dan buruk dan sebagainya.

Atau kata lain dari nalar juga disebut akal budi suatu aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan pikir dan kekuatan pikir.

Sedangkan akal ialah daya pikir dalam memahami sesuatu dan sebagainya.

Fahri Hamzah tidak menjelaskan dengan rinci latar belakang ungkapan yang ditulisnya tersebut dalam akun Twitternya.

Baca Juga: SE Ramadhan 2021 Kegiatan Bukber Diizinkan, Menag Yaqut Ungkap Sejumlah Syarat

DInilai sebagai opini, kriik dan masukan untuk negara sebagai penguasa dalam mempertahankan nalar dasarnya yang rasional.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @Fahrihamzah

Tags

Terkini

Terpopuler