Refly Harun dan Haris Azhar Kritik Pemerintah Soal Teroris, Ferdinand Hutahaean: Mereka Lagi Pamer Kebodohan

4 April 2021, 06:20 WIB
Ferdinand Hutahaean menyebut Refly Harun dan Haris Azhar pamer kebodohan karena memberikan kritik kepada pemerintah soal penembakan ZA.* /jurnalmedan.com/Instagram.com/@Ferdinand_Hutahaean

PR TASIKMALAYA - Politisi Ferdinand Hutahaean baru-baru ini menuliskan cuitan yang menanggapi kritikan Refly Harun dan Haris Azhar.

Tanggapan Ferdinand Hutahaean muncul karena Refly Harun dan Haris Azhar mempertanyakan soal landasaan dan alasan tindakan aparat kepolisian langsung menembak mati terduga teroris Zakiah Aini.

Dalam cuitan yang diunggah melalui akun Twitter @FerdinandHaean3 miliknya pada Sabtu malam, 3 April 2021, Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa teroris hanya membutuhkan waktu satu detik untuk meledakkan bom.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup C Piala Menpora 2021: Persik Kediri Berhasil Tumbangkan Madura United

Sehingga, jika polisi terlambat mengambil tindakan, maka ledakan dapat membunuh banyak orang.

Termasuk, para petugas dan aparat kepolisian yang tengah berjaga di Mabes Polri.

Teroris itu hanya butuh 1 detik untuk menekan tombol dan bom meledak. Jika polisi terlambat ambil tindakan," tulis Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Perihal 'Pertarungan Panjang' Partai Demokrat, Menkum HAM Yasonna Laoly: Wah Ini Seru Banget!

“Maka ledakan akan membunuh orang bahkan petugas yang berjaga,” sambungnya.

Atas pemikirannya tersebut, Ferdinand Hutahaean lantas menyebut sikap atau tindakan Haris Azhar dan Refly Harun yang mempermasalahkan hal tersebut sebaiknya dianggap sebagai ajang pamer kebodohan.

Jadi kalau ada SJW model Haris Azhar dan Refly Harun yang merasa tindakan Polisi salah, anggap saja mereka lagi pamer kebodohan,” imbuh Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Terkait SP3 Kasus BLBI yang Jerat Sjamsul Nursalim, Hamdan Zoelva: Saya Apresiasi Keputusan Berani KPK

Cuitan Ferdinand Hutahahean.* Twitter.com/@FerdinandHaean3

Diketahui sebelumnya, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyampaikan argumentasi dan  pandangannya soal penindakan yang dilakukan oleh aparat hukum dalam menangani terorisme.

Haris Azhar dalam pernyataannya menyinggung prinsip Kuba atau hukum Kuba yang  menjelaskan soal ukuran-ukuran bagi penegak hukum untuk melakukan tindakan terhadap aksi terorisme.

Baca Juga: Big Match Bundesliga Spieltag 27 RB Leipzig vs Bayern Munchen: Siapa yang Mampu Unggul?

Berdasarkan prinsip Kuba tersebut, Haris Azhar mengungkapkan bahwa terduga teroris seharusnya ditindak dengan penegakan hukum berupa pencegahan dan melumpuhkah terlebih dahulu sebelum akhirnya dieksekusi mati.

"Sebelum mematikan, harus melumpuhkan dulu. Sebelum melumpuhkan juga ada penegakan hukum lain, misalnya mencegah," ujar Haris Azhar seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Refly Harun yang tayang pada 1 April 2021 lalu.

Tak hanya itu, Haris Azhar juga menyebut bahwa dalam Prinsip Kuba juga dijelaskan soal ketentuan kondisi dan situasi yang terjadi dalam menentukan titik atau sasaran tembak yang boleh dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam hal terorisme.

Baca Juga: Ketua BKPM Bahlil Lahadalia Sebut 'Politik Uang Halal', Bang Arief: Seperti Pelumas Demokrasi Kita

"Kuba Prinsipal. Dalam situasi seperti apa nembaknya boleh ke kaki, dalam situasi seperti apa nembaknya boleh ke dada," terang Haris Azhar.

Sehingga, Haris Azhar  akhirnya mempertanyakan sikap dan landasan atau dasar bagi petugas polisi yang mengambil tindakan eksekusi mati terduga teroris di Mabes Polri.

Sebab menurutnya, dalam situasi aksi teror yang dilakukan Zakiah Aini diketahui bahwa ada pendadakan dari terduga teroris.

Baca Juga: Bahas Soal Demokrasi di Indonesia, Rocky Gerung: Politik Kita Mengalami Sindrom Sisyphus

"Dalam situasi kemarin, ada pendadakan dari terduga teroris. Persoalannya kemudian, apakah polisi kemarin yang jaga mengerti tata cara menangani serangan teroris?" kata Haris Azhar.

Tak hanya itu, dalam tayangan video lainnya, Refly Harun juga diketahui sempat mempertanyakanalasan di balik keputusan aparat kepolisian langsung menembak mati Zakiah Aini.

Padahal diketahui bahwa dari aksi yang dilakukan, Zakiah Aini dinilai sebagai teroris amatir yang hanya membawa senjata airsoftgun. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3 YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler