Tanggapi Bom di Makassar, Wapres Maruf Amin Tegaskan Terorisme Tidak Ada Kaitannya Dengan Agama

30 Maret 2021, 16:45 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin angkat bicara terkait kejadian ledakan di sekitar Gereja Katedral Makassar. /Instagram/@kyai_marufamin.

PR TASIKMALAYA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin angkat bicara terkait kejadian ledakan di sekitar Gereja Katedral Makassar.

Menurut Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan agama.

"Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara News pada Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Bongkar Sosok AHY, Taufik Rendusara: Seumur-umur Baru Kali Ini Nemu Ketum Berprinsip Prioritaskan Kader

Menurut Ma'ruf Amin, tidak ada agama yang membolehkan aksi teror dan juga kekerasan.

"Tidak ada agama yang memberikan toleransi untuk terjadinya aksi terorisme, kekerasan," tambahnya.

Ma'ruf Amin juga menambahkan, membunuh orang lain dan menyakiti diri itu tidak dibenarkan dalam agama manapun.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Teroris Jiwa Kosong, Ferdinand Hutahaean: Mengaburkan Fokus Pada Pelaku dan Gerobolannya

"Apalagi sampai membunuh orang lain, bahkan membunuh dirinya sendiri," ucapnya.

Sampai saat ini menurut Wapres, Pemerintah sedang mengupaiakan dalam mengatasi radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan menurut Wapres adalah dengan pendidikan kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Sebut Teroris Bom Waktu, Fahri Hamzah: Penyusup yang Bermaksud Merusak Barisan

Sampai saat ini, menurut Ma'ruf Amin sel - sel radikal masih ada di Indonesia.

"Karena ternyata sel-sel (radikal) itu masih ada," tambahnya.

Menurut Ma'ruf Amin, bahkan sel-sel itu terlihat tidak terlihat namun tiba - tiba muncul.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Jangan Hubungkan Teroris dengan Agama, Mereka adalah 'Jiwa Kosong' yang Diselundupkan

"Kadang-kadang dia tidak muncul, tetapi suatu ketika dia tiba-tiba muncul," tandasnya.

Ma'ruf Amin menyampaikan, Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya untuk kontraradikal-terorisme ini.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler