Borok 4 Inisiator KLB Demokrat Dibongkar Ricky Kurniawan, Jhoni Allen Pernah Dilaporkan Dugaan Mafia Anggaran

29 Maret 2021, 12:40 WIB
Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Ricky Kurniawan Chairul membeberkan borok dari 4 inisiator KLB Deli Serdang.* /Facebook Ricky Kurniawan Ch SE

PR TASIKMALAYA- Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ricky Kurniawan baru-baru ini membongkar sejumlah pelanggaran hukum yang pernah menjerat sejumlah inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang.

Hal itu disampaikan Ricky Kurniawan setelah Demokrat kubu Moeldoko mengungkit masalah kasus korupsi Hambalang beberapa waktu lalu.

Melalui cuitan yang diunggahnya di dalam akun media sosial Twitter miliknya, Ricky Kurniawan membeberkan borok dari 4 dalang KLB Demokrat tersebut, diantaranya Darmizal, Jhoni Allen, Marzuki Alie, dan Nazaruddin.

Baca Juga: Minta Jokowi Tegur Mahfud MD, Natalius Pigai: Gelar Prof Dr ini Aneh!

Seperti diketahui, pihak Demokrat kubu Moeldoko kembali mengungkit kasus Hambalang yang menjerat sejumlah kader Demokrat dalam acara konferensi pers yang digelar pada Kamis, 25 Maret 2021.

bahkan, salah satu inisiator KLB itu mengatakan bahwa masih ada sejumlah pihak yang terlibat dalam kasus tersebut namun belum tersentuh hukum.

Pernyataan itu, sontak membuat sejumlah kader Demokrat kubu AHY kembali dibuat geram.

Baca Juga: Tiba-Tiba Minta Tolong pada Aparat Keamanan dan Intelijen, Dewi Tanjung: Bom Makassar Sinyal Pemicu Kerusuhan

Sebagaimana diberitakan Galajabar.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Ricky Kurniawan Bongkar Boroknya 4 Dalang KLB Demokrat, 3 di Antaranya Terlibat Suap", Rikcy Kurniawan pun kemudian membeberkan sejumlah borok yang pernah menjerat 4 inisiator KLB Demokrat tersebut.

dilansir galajabar dari akun Twitter Ricky Kurniawan, @RicKY_KCh, 27 Maret 2021, berikut 4 dalang KLB yang pernah melakukan pelanggaran hukum yakni sebagai berikut:

1. Darmizal

Darmizal ternyata pernah mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada tahun 2018 karena ingin membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut kabar yang beredar, Darmizal melakukan hal itu karena faktor ekonomi.

Baca Juga: Terungkap! Kapolri Sebut Kedua Pelaku Teror Bom di Makassar Pernah Terlibat Pemboman di Filipina

Kemudian Darmizal kembali muncul di tahun 2021 dengan ungkapan kekhawatirannya terhadap penurunan suara Partai Demokrat sejak tahun 2014.

2. Nazaruddin

Bendahara Umum Partai Demokrat di era kepemimpinan Anas Urbaningrum, Muhammad Nazaruddin terbukti telah menerima suap sebesar 4,6 milyar rupiah pada kasus korupsi Hambalang.

Tidak hanya itu, Nazaruddin juga pernah menjadi tersangka atas kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang dan kasus pencucian uang senilai 40,37 miliar rupiah.

Baca Juga: Tanggapi Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Dewi Tanjung Minta Aparat Keamanan dan Intelejen Jaga Ketat

3. Marzuki Alie

Eks Ketua DPR, Marzuki Alie pernah diduga terlibat dalam kasus suap gratifikasi penanganan perkara di MA.

Selain itu, Marzuki juga pernah diduga menerima aliran dana senilai 20 miliar rupiah perihal kasus korupsi pengadaan KTP elektronik yang menjerat Setya Novanto.

Tidak hanya itu, Marzuki juga pernah diduga menerima aliran dana kasus korupsi Hambalang dari Nazaruddin.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Dulu Menyanjung SBY, Rachland Nashidik: Kini Dia Menusuk dari Belakang, Bahkan Tega Memfitnah

4. Jhoni Allen Marbun

Jhoni Allen Marbun pernah diduga menerima sejumlah uang perihal pengurusan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2008.

Selain itu, Jhoni juga pernah dilaporkan atas dugaan praktik mafia anggaran bersama anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Demokrat.

Tidak hanya itu, Jhoni Allen juga pernah terlibat dalam kasus korupsi proyek-proyek Kemendiknas di sejumlah universitas negeri.

Baca Juga: Soroti Pernyataan Moeldoko Soal Alasan Masuk ke Demokrat KLB, Yan Harahap: Nggak Jelas, Kayak Orang Halusinasi

Sebelumnya, Partai Demokrat kubu Moeldoko sudah melangsungkan konferensi pers di tengah guyuran hujan di Kota Hujan, Bogor.

Di samping itu, konferensi tersebut diselenggarakan di Hambalang Sport Center yang tidak terurus, 25 Maret 2021. Tenda kecil dibuat untuk pertemuan itu.

Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kubu Moeldoko, Darmizal mendadak mengusik kasus Hambalang. Dia meminta supaya kebenaran kasus ini bisa selekasnya ditegakkan.

Baca Juga: Moeldoko Disebut Jadi Ketum Demokrat Demi Selamatkan Indonesia, Ossy Dermawan: Selamatkan Dulu Harga Dirimu

Akan tetapi, konferensi pers tersebut nampaknya tidak dihadiri Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan eks Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin.
Hal tersebut tentu menjadi bahan pembicaraan di tengah masyarakat.

Kemudian Darmizal menerangkan, Moeldoko tidak datang di Hambalang karena Moeldoko tengah melakukan pekerjaan negara sebagai KSP.

Menurutnya, Moeldoko lebih memprioritaskan kepentingan negara daripada kepentingan partai.*** (Dharma Anggara/Galajabar.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Galajabar

Tags

Terkini

Terpopuler