Moeldoko Mengaku Khilaf dan Minta Masyarakat Tak Seret Nama Jokowi dalam KLB, Andi Arief: Bukan Sikap Ksatria

29 Maret 2021, 07:13 WIB
Andi Arief mengomentari soal video Moeldoko yang sampaikan khilaf dan meminta masyarakat tak bawa Presiden nama Jokowi.* //Instagram/@dr_moeldoko/@andiarief_real

PR TASIKMALAYA - Politikus Partai Demokrat, Andi Arief baru-baru ini menuliskan cuitan yang menanggapi soal video pengakuan Moeldoko terkait keterlibatannya dalam gerakan ambil alih kekuasaan Partai Demokrat melalui KLB Sibolangit.

Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya, Andi Arief mengungkapkan bahwa kini Moeldoko sedang pasang kuda-kuda atau bersiap untuk segera cuci tangan atas kasus tersebut.

Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @AndiArief_ sebagaimaa dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Minggu 28 Maret 2021.

Baca Juga: Hasil Race F1 GP Bahrain 2021: Lewis Hamilton Merebut Posisi Pertama dari Max Verstappen

“Pak Moeldoko sudah pasang kud-kuda mau cuci tangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andi Arief juga mengungkapkan pendapat dan prediksinya jika ternyata hasil KLB Sibolangit gagal didaftarkan di Departemen Hukum dan HAM (Depkumham).

Andi Arief menduga Moeldoko akan mengungkapkan bahwa dirinya hanya diundang karena KLB tersebut sudah sesuai dengan AD/ART Partai Politik.

“Nanti kalau gagal daftar di Depkumham dia akan menjawab saya cuma diundang, kata panitia penyelenggara AD/ART sudah sesuai,” sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Masyarakat Tak Ragu untuk Divaksin, Ferdinand Hutahaean: Kalau Susah, Biarkan Saja Pak

Andi Arief lantas menyebut bahwa hal tersebut Ia prediksi usai menyaksikan dan menyimpulkan inti dari video pengakuan Moeldoko yang baru aja diunggah di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.

Andi Arief menyebut bahwa sikap dan pernyataan Moeldoko dalam video tersebut sama sekali tidak merepresentasikan sikap seorang ksatria.

Andi Arief lantas menyebut bahwa penjelasan yang disampaikan Moeldoko merupakan penjelasan atas apa yang Ia lakukan yakni ‘mau mencuri’ tapi tertangkap basah.

“Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yang beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah,” pungkas Andi Arief.

Cuitan Andi Arief soal Moeldoko.* Twitter/@AndiArief_

Baca Juga: Minta Penegak Hukum Hati-hati Dalami Kasus Teror di Makassar, Mahfud MD: Teroris dan Aparat itu Berbeda

Diketahui sebelumnya, Moeldoko menyampaikan bahwa alasan di balik keputusannya untuk menerima permintaan untuk memimpin Demokrat disebabkan karena adanya pertarungan ideologis yang kuat di tubuh Demokrat menjelang Pemilu 2024.

Dalam penjelasannya, Moeldoko mengaku bahwa dirinya telah khilaf melakukan hal tersebut tanpa memberitahu istri dan keluarganya, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga, Ia meminta masyarakat untuk berhenti menyeret nama Presiden dan menduga-duga soal keterlibatan Presiden Jokowi dalam kisruh Partai Demokrat tersebut.

Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Harus Dikonsumsi Wanita Usia 30 Tahun, Salah Satunya Yogurt

"Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini," uajr Moeldoko sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram pribadinya, Minggu, 28 Maret 2021.

Lebih lanjut, Moeldoko menyebut bahwa dalam hal pertarungan ideologis menjelang Pemilu 2024.

Moeldoko menyebut pertarungan tersebut terstruktur dan menjadi ancaman serius bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Harus Dikonsumsi Wanita Usia 30 Tahun, Salah Satunya Yogurt

Sehingga, atas hal tersebut Moeldoko menegaskan bahwa keputusannya menerima penunjukan menjadi Ketum Demokrat versi KLB, bukan hanya sekedar bertujuan untuk menyelamatkan Partai Demokrat, namun juga bertujuan untuk menyelematkan bangsa dan negara.

"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat,” ujar Moeldoko. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @Andiarief_

Tags

Terkini

Terpopuler