Bicara Filosofi Kehidupan, Megawati: Saya Merasa Sedih Jika Ada yang Korupsi

25 Maret 2021, 09:42 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai filosofi kehidupan. Ia mengaku merasa sedih jika ada kadernya yang korupsi.* /Dok. PDIP
PR TASIKMALAYA - Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP menuturkan banyak pesan kepada para kadernya dalam sebuah kesempatan.
 
Dalam pernyataan, Megawati Soekarnoputri menurutkan kepada kader PDIP untuk lebih mempelajari ilmu hidup dari apa yang ada disekitar.
 
"Misalnya, dari kunang-kunang, kodok dan kupu-kupu," kata Megawati dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube PDI Perjuangan yang diunggah pada 24 Maret 2021.
 
Baca Juga: Bermain Imbang dengan Bali United, Robert Apresiasi Kerja Keras Pemain Persib Bandung
 
"Jadi satu, kunang-kunang, adalah penyaring udara. Jadi kunang-kunang itu takkan mungkin hidup kalau udara tak bersih. Coba saja kalau tak percaya," tambah Megawati.
 
Megawati menjelaskan bahwa daur hidup kunang-kunang, ketika telurnya masuk ke tanah, maka akan muncul ke atas permukaan setelah sekitar dua tahun. 
 
Menurut Megawati, maksud tersebut ialah kunang-kunang itu harus hidup prihatin selama dua tahun ngumpet di dalam tanah.
 
Baca Juga: Sebut Risma Kerap Menangis Usai Jadi Mensos, Megawati: Badannya Sudah Kurus
 
"Dan tugasnya hanya kira-kira 2 mingguan untuk reproduksi, supaya alam ini bisa dideteksi hawanya bagus apa tidak. Itu kunang-kunang," ujar Megawati.
 
Selain itu, Megawati mengumpamakan dengan kodok. Menurutnya, berdasarkan pengalamannya, kodok akan memakan serangga dan nyamuk.
 
Megawati pun menjelaskan bahwa tanpa perlu racun serangga, cukup dengan memelihara kodok, serangga berbahaya tertentu seperti nyamuk takkan mengganggu.
 
Baca Juga: Di Balik Perjalanan Prabowo Bentuk Partai Gerindra, Ternyata Ada Kader Muda Lulusan Militer Amerika
 
"Tak usah disemprot. Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak. Jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk, akan dimakan kodok," kata Presiden Kelima RI ini.
 
Selanjutnya ke yang ketiga, Megawati menuturkan adalah kupu-kupu, yang datang dari ulat dan kepompong. Ia akan menjadi kupu-kupu yang indah. 
 
Kemudian Megawati menjelaskan, kupu-kupu akan bekerja menghisap serbuk sari bunga maupun madu serta menyebarkan telurnya demi memberikan makan untuk makhluk lain.
 
Baca Juga: Kongres XXXI HMI di Surabaya Berakhir Ricuh, Enam Orang Ditahan Polisi
 
"Semuanya itu hanya binatang. Tapi filosofinya sangat tinggi. Karena diperintah oleh Allah SWT. Kita ini, dikasih pikiran, malah jadi penjahat.
 
"Mereka hatinya suci, hanya untuk melaksanakan tugas yang diAtas. Jadi pada eling (ingat, red) ya," kata Megawati.
 
Dengan gamblang, Megawati menjelaskan bahwa untuk menjadi manusia bahkan pemimpin atau wakil rakyat tersebut, harus belajar kepada filosofi-filosifi tersebut.
 
Baca Juga: Ibaratkan Jokowi-Prabowo Sebagai Gudeg dan Rendang, Qodari Akui Banyak Dapat Dukungan
 
Megawati menuturkan, hal itu artinya akan berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat.
 
Bagi Megawati, dibanding sekedar berpolitik mencari uang untuk diri sendiri, lebih baik melakukan sesuatu dengan menanam tanaman di lingkungan sekitar.
 
"Kalau sekedar mencari uang, akhirnya bisa salah jalan. Saya sendiri merasa sedih jka ada anggota kita kena korupsi," ucap Megawati.
 
Baca Juga: Qodari Buka-bukaan, Ungkap Alasan Usulkan Jokowi-Prabowo Maju di Pilpres 2024
 
"Kenapa tak berpikir lebih baik kita menanam pohon? Yang di jalan saja. Murah meriah, tak perlu beli, wong tinggal ambil saja dan dipelihara," kata Megawati.
 
Pernyataan tersebut disampaikan Megawati dalam acara peluncuran sebuah buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu 24 Maret 2021.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube PDI Perjuangan

Tags

Terkini

Terpopuler