PR TASIKMALAYA – Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diselenggarakan di Surabaya, berakhir ricuh.
Perwakilan kandiddat umum lainnya, Hasan menyebut jika kericuhan Kongres XXXI HMI di Surabaya karena adanya pihak eksternal.
“Sesuai tata tertib, kongres semestinya hanya dihadiri peserta utusan dari cabang-cabang HMI, dengan aturan memakai sepatu dan kemeja.
Baca Juga: Di Balik Perjalanan Prabowo Bentuk Partai Gerindra, Ternyata Ada Kader Muda Lulusan Militer Amerika
"Tapi ada pihak eksternal yang turut hadir dalam kongres dengan memakai sandal, busana kaos, dan bertopi,” ujar Hasan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada Rabu, 24 Maret 2021
Kehadiran pihak eksternal tersebut menjadi penyebab kericuhan saat kongres berlangsung.
Kericuhan yang terjadi, menyebabkan enam orang berurusan dengan polisi hingga ditahan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Menurut Hassan, kehadiran pihak eksternal tersebut berupaya untuk memecah belah organisasi HMI.
“Kami tegas menginginkan tidak ada perpecahan, apalagi sampai terjadi dualisme di dalam organisasi HMI,” tegas Hassan.